RAHMAT HAIKAL. MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR RUMAH ADAT ACEH (STUDI PADA RUMAH ADAT ACEH DI PIDIE). Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Abstrak rumoh aceh merupakan sebuah bangunan yang berbentuk rumah panggung yang berkontruksi kayu dan hasil kekayaan alam sekitar. bangunan rumah aceh secara umum terbagi dalam tiga ruangan yaitu seuramoe keu (serambi depan), tungai (serambi tengah), dan seuramoe likot (serambi belakang). dari arsitektur rumah aceh ini akan memiliki makna simbolis dimulai dari setiap sudut, ruang, dan pekarangan rumah yang mecerminkan budaya daerah masing-masing yang menggambarkan agama, peraturan, tata krama, adat istiadat dan budaya, serta hal-hal mistis menurut kepercayaan. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam arsitektur rumoh aceh. untuk menganalisis makna simbolik arsitektur ini, penulis menggunakan teori semiotik charles sanders pierce yang megemukakan prinsip triadik yaitu sign (tanda), object (objek), dan interpretan (penggunaan tanda). semiotik pierce lebih diarahkan pada pemahaman tentang bagaimana kognisi manusia memahami apa yang berada di

Baca Juga : MAKNA SIMBOLIK HANTARAN DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KABUPATEN PIDIE (CUT MULYANI TURSINA, 2019) ,

Baca Juga : RAGAM MOTIF RUMAH RONGKO DI DESA KOTO KLUET TENGAH ACEH SELATAN (Reviki Safwandi, 2020) ,

tarnya, baik lingkungan sosial, alam, maupun jagat raya. hasil penelitian ini adalah rumoh aceh ini tidak sertamerta dibangun untuk tempat hunian, namun juga memilki arti lebih dalam kehidupan masyarakat aceh khususnya pidie. bangunan rumah mencermin keariafan, kebudayaan, tata krama dan juga keimanan terhadap allah swt. segala bentuk arsitektur memiliki makna yang lebih dari sekedar fungsinya sebagai bagian kesatuan sebuah bangunan. makna simbol dari arsitektur ini dibangun untuk menciptakan rasa cinta terhadap apa yang dimiliki dan juga untuk mengingat allah swt dalam menjalankan segala aktivitasnya dikehidupan sehari-hari. kata kunci: rumoh aceh, dan semiotika abstract rumoh aceh is a building in the form of a stilt house that constructs wood and results from the surrounding natural wealth. aceh house buildings are generally divided into three rooms, namely seuramoe keu (front porch), tungai (central foyer), and seuramoe likot (back porch). from this aceh house architecture, it will have symbolic meaning starting from every corner, space, and yard of the house that reflects the culture of each region that describes religion, rules, manners, customs and culture, and mystical things according to belief. the purpose of this study was to determine the symbolic meaning contained in the rumoh aceh architecture. to analyze the symbolic meaning of this architecture, the author uses charles sanders pierce's semiotic theory which proposes triadic principles, namely sign (sign), object (object), and interpretan (use of marks). pierce semiotics is more directed at understanding how human cognition understands what is around it, both social, natural, and the universe. the results of this study are that rumoh aceh is not also built for residential areas, but also has a deeper meaning in the lives of the acehnese, especially pidie. the house building reflects the radiance, culture, manners and also faith in allah swt. all forms of architecture have a meaning that is more than just its function as a unitary part of a building. the meaning of the symbol of this architecture was built to create a sense of love for what is owned and also to remember allah swt in carrying out all its activities in daily life. keywords: rumoh aceh,

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : rahmathaikal17@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

EVALUASI RUMAH ADAT ACEH DI DESA WISATA LUBOK SUKON ACEH BESAR DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PELESTARIANNYA (WIRA FIKRIA, 2019) ,

MAKNA MOTIF RAGAM HIAS PADA RUMAH TRADISIONAL ACEH DI MUSEUM ACEH (SITI MAULIN, 2019) ,

SYAIR DAN MAKNA SALI-WALE PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN DI GAMPONG PULO LUENG TEUGA KECAMATAN GLEUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE (Saharani, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi