RIZALUL AKBAR. SENSE OF PLACE DAN GREEN POLITICS: STUDI KASUS HUTAN ADAT MUKIM DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM KAWASAN PT. ACEH NUSA INDRAPURI DI KABUPATEN ACEH BESAR. Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Abstrak secara umum, sense of place di definisikan sebagai rasa kepemilikan antara tempat dengan manusia, dimana tempat tersebut dapat mmberikan rasa atau kesan tersendiri bagi mereka, baik rasa nyaman, aman, asing dan sebagainya, sense of place dapat terjadi dimana saja, seperti tempat sebagai kawasan hutan, tempat sebagai kawasan pertambangan dan sebagainya, didalam dalam sense of place terdapat tiga konsep yang di gunakan sebagai acuan dasar dalam mengidentifikasi sense of place yang terjadi dalam penguasaan dan pengelolaan hutan yaitu place, locale, dan sense of place. green politics teori muncul karena isu-isu lingkungan dan kerusakan alam seperti pemanasan global, pengundulan hutan, dan rusaknya ekosistem makhluk hidup. dalam teori green politics ada empat struktur penyebab utama krisis lingkungan hidup dan munculnya rezim lingkungan internasional dalam mengelola sumber daya alam yaitu sistem negara-bangsa, kapitalisme, ilmu pengatuhan, dan patriaki, green politics mempunyai

Baca Juga : PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN PENGEMBANGAN HUTAN DESA DI MUKIM LUTUENG KECAMATAN MANE, KABUPATEN PIDIE, PROVINSI ACEH (Ainul Mardhiah, 2016) ,

Baca Juga : WISATA PUNCAK GEURUTE ( ANALISISKERUSAKAN LINGKUNGAN DI LOKASI WISATA DALAM KAJIAN GREEN POLITICS) (ULFA RAMADHANI, 2020) ,

iga acuan dasar dalam menlindungi lingkungan yaitu, etika ekosentrisme,batas pertumbuhan dan desentralisasi kekuasaan. penelitaian ini bertujuan untuk mengetahui sense of place hutan adat mukim dalam kawasan pt aceh nusa indrapuri (ani) dan dampak pembangunan pt ani terhadap kerusakan lingkungan di kabupaten aceh besar. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi terhadap permasalahan yang penulis teliti. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tejadinya tumpah tindih klaim hutan adat mukim dengan kawasan pt ani menyebabkan konflik penguasaan lahan, hal ini disebabkan karena tidak adanya keterlibatan mukim dalam perizinan dan pemetaan kawasan pt ani dengan kawasan hutan adat. dan dampak kerusakan lingkungan hilangnya tutupan tutupan hutan alami, hilangya ekologi padang pengembala, kebakaran hutan dan banjir bandang. kata kunci: sense of place, green politics, hutan adat mukim dan pt

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : rizal.acbes@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

KAJIAN BIOEKOLOGI KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP.) DI AREA HUTAN TANAMAN INDUSTRI KECAMATAN BLANG BINTANG, ACEH BESAR (Muhammad Reza Rizkia, 2017) ,

PERAN MUKIM TERHADAP PELESTARIAN ADAT ISTIADAT (STUDI DI KEMUKIMAN LEUPUNG MESJID KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR) (DIAN RIZKI AMALIA, 2015) ,

POLITIK PEMBANGUNAN, KERUSAKAN HUTAN, DAN DISKRIMINASI TERHADAP MASYARAKAT ADAT (STUDI ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DI ACEH PASCA KONFLIK) (MUHAMMAD ZIKRILLAH, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi