IRPAN SYAHPUTRA. FENOMENA PEMILIH GANDA PADA PILKADA GAYO LUES TAHUN 2017. Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Abstrak pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kabupaten gayo lues rawan terhadap kecurangan pilkada, penyelenggara mesti mengantisipasi dan memperbaiki setiap data yang diperoleh baik itu dari dinas kependudukan dan catatan sipil serta dari ppk dan pps di setiap desa masing-masing, kasus pemilih ganda sudah pernah ada isunya saat pemilihan kepala daerah tahun 2012 dan penyelenggara pilkada kabupaten gayo lues masih belum sepenuhnya berkerja dan mengantisipasi terjadinya isu pemilih ganda pada pemilihan kepala daerah selanjutnya, sehingga pada pemilihan kepala daerah tahun 2017 fenomena kecurangan pemilih ganda muncul lagi dan terbukti masyarakat melakukan pencoblosan lebih dari satu kali. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya pemilihan ganda saat pemilihan bupati dan wakil bupati gayo lues. untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya pemilihan ganda. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data yang diperlukan dalam penulisan skripsi

Baca Juga : ANALISIS PERILAKU PEMILIH PADA PILKADA SERENTAKTAHUN2017 DI KABUPATEN GAYO LUES (STUDY KASUS : KEMENANGAN H. MUHAMMAD AMRU – SAID SANI) (HASIMI AL RASIDI, 2019) ,

Baca Juga : ANALISIS VOTING BEHAVIOR DI KALANGAN PEMILIH PEMULA PADA PILKADA KOTA BANDA ACEH 2017 (Syifa Uddin, 2018) ,

ini diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. penelitian lapangan dilakukan dengan cara pengumpulan data di lokasi penelitian dan mewawancarai para informan penelitian sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku teks, peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. hasil penelitian menunjukkan bahwa kecurangan pemilih ganda terjadi dikarenakan adanya kelalaian petugas pemutakhiran daftar pemilih dalam proses pembuatan tahapan-tahapan dpt di desa yang melakukan pemungutan suara ulang sehingga masyarakat mempunyai kesempatan untuk melakukan pencoblosan lebih dari satu kali. proses pembentukan dpt peran kepala desa dalam menerima masyarakat yang pindah ke lingkungannya tidak sesuai prosedur tidak adanya surat keterangan pindah dari kepala desa yang lama. kesimpulan penelitian ini adalah integritas penyelenggara pilkada belum sesuai dalam menjalankan fungsi dan tugas mereka sebagai pihak yang memantau dan mengawasi jalannya pemilihan yang jujur dan damai dalam pilkada tahun 2017 di kabupaten gayo lues dan juga masyarakat belum sadar dalam memilih sesuai dengan aturan uu pilkada kata kunci: pilkada, penyelenggara pilkada, kepala desa, dan masyarakat. abstract the implementation of regional head elections in gayo lues district is prone to cheating elections, the organizer must anticipate and correct any data obtained both from the ministry of population and civil registry as well as from ppk and pps in each village respectively, a double-selector case has been there when the regional head election of 2012 and the organizer of the district election gayo lues is still not fully working and anticipates the occurrence of double selector issue on the regional head elections subsequently, so that at the election of the regional head of 2017 the phenomenon of double voter fraud appeared again and proved the community did pencoblosan more than once. this research aims to determine the process of double elections during the election of regent and deputy regent gayo lues. to find out the factors that cause double elections. this study used a qualitative, descriptive approach, the data required in the writing of this thesis was obtained through field research and literature. field research is done by collecting data at research site and interviewing the informant research while the literature research is done by reading textbooks, laws and other reading materials that related to this research. the results showed that double voter fraud occurred due to the negligence of the officers update the list of voters in the process of creating the dpt stages in the village that did the vote re so that the community has opportunity to conduct a pencoblosan more than once. the process of forming dpt village head role in accepting communities that moved to its environment does not fit the absence of certificate of information moved from the old village head. the conclusion of this research is the integrity of the organizers of the elections are not yet appropriate in carrying out their functions and duties as monitoring and supervising the course of honest and peaceful elections in the 2017 elections in gayo lues district and also in choosing accordance with the rules of the electoral law keywords: the regional elections, the chief of the village, and the community.

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : syahirpan283@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENGARUH MONEY POLITIC TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PILKADA 2018 KABUPATEN ACEH SELATAN (STUDI KASUS KECAMATAN KLUET UTARA) (Murtadha Zaiton, 2019) ,

KEMENANGAN PARTAI GOLKAR PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KABUPATEN GAYO LUES (SAHAR, 2016) ,

STRATEGI KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN NAGAN RAYA DALAM PELAKSANAAN PILKADA 2017 (STUDI TENTANG PENANGANAN TREND POLITIK PERKAUMAN DI NAGAN RAYA) (Wahyudin.z, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi