NASRULLAH. PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN FUNGI SELULOLITIK INDIGENUS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (ZEA MAYS L.) PADA CEKAMAN KEKERINGAN DI INCEPTISOL. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Nasrullah. pengaruh fungi mikoriza arbuskula dan fungi selulolitik indigenus terhadap pertumbuhan dan hasil jagung (zea mays l.) pada cekaman kekeringan di inceptisol dibawah bimbingan sufardi sebagai pembimbing ketua dan ashabul anhar sebagai pembimbing anggota. peran fungi mikoriza arbuskula (fma) indigenus telah banyak digunakan untuk perbaikan kualitas lahan kering dalam rangka meningkatkan hasil pertanian, akan tetapi kombinasi dengan fungi selulolitik indigenus belum banyak diteliti khususnya pada inceptisol dengan kondisi keterbatasan air tanah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fma dan fungi selulolitik indigenus terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada cekaman kekeringan di inceptisol. sampel tanah inceptisol lapisan top soil (0-20 cm) diperoleh dari university farm stasiun 2 ie seuum kecamatan krueng raya kabupaten aceh besar. penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik. rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (rak) pola faktorial 3 x 3

Baca Juga : PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) INDIGEN DAN CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN N, P DAN K TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L.) PADA INCEPTISOL (Irham Maulana, 2018) ,

Baca Juga : PENGARUH FUNGI SELULOLITIK DAN KOMPOS TERHADAP STATUS HARA INCEPTISOL (YENI ARISTA, 2019) ,

ngan 3 ulangan. faktor pertama adalah perlakuan pemberian jenis fma yang terdiri dari tiga taraf, yaitu m0 = tanpa fma, m1 = gigaspora gigantea dan m2 = kombinasi gigaspora gigantea+acaulospora tuberculata masing-masing sebanyak 10 g per pot. faktor kedua adalah perlakuan dosis fungi selulolitik yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: s0 = tanpa fungi selulolitik, s1 = 10 ml tanaman-1, dan s2 = 20 ml tanaman-1. peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 hst; diameter pangkal batang umur 15, 30 dan 45 hst; jumlah daun umur 15, 30 dan 45 hst; berat kering akar, volume akar, berat basah berangkasan, berat kering berangkasan, persentase kolonisasi akar, p-tersedia (p2o5), konsentrasi p tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol tanpa kelobot, berat biji per tanaman dan berat 100 biji jagung. hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fma tunggal gigaspora gigantea dan campuran gigaspora gigantea+acaulospora tuberculata indigenus lebih baik dalam meningkatkan jumlah daun umur 30 hst, berat kering akar, volume akar, persentase kolonisasi akar, interval waktu berbunga, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol, berat biji per tanaman dan berat 100 biji dibandingkan tanpa inokulasi fma pada cekaman kekeringan di inceptisol. pemberian fma tunggal gigaspora gigantea hanya menghasilkan persentase kolonisasi akar lebih baik daripada inokulasi campuran gigaspora gigantea+acaulospora tuberculata. aplikasi dosis fungi selulolitik indigenus berpengaruh terhadap jumlah daun umur 45 hst dan persentase kolonisasi akar oleh fma namun tidak berpengaruh terhadap variabel lainnya dan secara umum nilai tertinggi diperoleh pada pemberian fungi selulolitik indigenus sebanyak 20 ml tanaman-1. tidak ada interaksi antara jenis fma dan dosis fungi selulolitik indigenus terhadap seluruh variabel yang diteliti. hal ini menggambarkan bahwa peningkatan pertumbuhan dan hasil jagung pada cekaman kekeringan inceptisol akibat fma tidak dipengaruhi oleh dosis fungi selulolitik. kata kunci: cekaman kekeringan, fungi mikoriza arbuskula, fungi selulolitik, inceptisol,

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : nasrul1991@mhs.unsyiah.ac.id atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA ULTISOL DAN HISTOSOL (M.alfi Chairi, 2017) ,

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN PUPUK KOTORAN KELINCI PADA TANAH TUMPUKAN LIMBAH UBI TERHADAP SIFAT BIOLOGI DAN KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN BUNGA MATAHARI (USWATUN HASANAH HELMI, 2015) ,

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN HASIL KEDELAI (GLICINE MAX(L) MERRIL) PADA LAHAN KRITIS (Eka Sri Wulandari, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi