| |
WILHMAN HARYWIJAYA. PERBANDINGAN PEMERIKSAAN JEMBATAN MENGGUNAKAN BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM DAN BRIDGE CONDITION RATING (STUDI KASUS JEMBATAN DI WILAYAH PPK-01). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019 |
|
AbstrakPada setiap tahunnya dilakukan pemeliharaan kinerja jembatan dengan cara
pemeriksaan kondisi jembatan untuk mempertahankan kondisi jembatan tetap
baik dan menjamin agar penurunan kondisi jembatan dapat dikembalikan pada
kondisi kemantapan sesuai dengan kinerjanya. selama ini pemeriksaan jembatan
dikerjakan secara swakelola oleh perencanaan dan pengawasan jalan nasional
(p2jn) menggunakan bridge management system (bms). pada indikator
jembatan yang terbaru, pemeriksaan jembatan dilakukan secara tender dan
dikerjakan oleh konsultan. penelitian ini bertujuan melihat kerusakan-kerusakan
jembatan dilapangan dengan mengetahui nilai kondisi dan kode kerusakan
menggunakan bms dan bridge condition rating (bcr) sehingga diperoleh
ketepatan penanganan yang baik dalam pemeliharaan jembatan. penelitian ini
dilakukan pada 4 unit jembatan diruas jalan kr. raya-bts. banda aceh dan
Baca Juga : KAJIAN PERKUATAN LANTAI DAN GELAGAR JEMBATAN (STUDI KASUS JEMBATAN LHOK AWE INCIEN DAN JEMBATAN ALUE RAMBONG 1 ACEH BESAR) (Dian Edi Syah Putra, 2016) ,
Baca Juga : IDENTIFIKASI STRUKTUR LAPISAN BATUAN BAWAH PERMUKAAN KAWASAN JEMBATAN LAMNYONG MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D (RIZKI AMALIA, 2018) , r. geunapet a (sta. 063+700), dan jembatan kr. geunapet b (sta. 063+700). hasil pemeriksaan menggunakan metode bms diperoleh nilai kondisi masing-masing jembatan yaitu jembatan kr. angan dengan nilai kondisi 0, jembatan kr. inong dengan nilai kondisi 2, jembatan kr. geunapet a dengan nilai kondisi 0 dan jembatan kr. geunapet b dengan nilai kondisi 0. hasil pemeriksaan menggunakan metode bcr diperoleh nilai kondisi masing-masing jembatan yaitu jembatan kr. angan dengan nilai kondisi 5.36, jembatan kr. inong dengan nilai 5.52, jembatan kr. geunapet a dengan nilai 5.28 dan jembatan kr. geunapet b dengan nilai 5.28. pada metode bms penilaian kondisi jembatan dari baik ke buruk dimulai dari nilai kecil kebesar yaitu dari 0 ke 5, sedangkan pada metode bcr penilaian kondisi dimulai dari buruk ke baik yaitu 7 ke 1. dari perbandingan bms dan bcr diperoleh usulan penanganan yang sama yaitu penanganan berupa pemeliharaan rutin dan berkala. untuk beberapa komponen jembatan diperlukan penanganan berupa perbaikan seperti perbaikan retak pada beton, serta perbaikan pada sambungan siar muai. kemudian kekurangan metode bcr terdapat pada tidak ada penilaian kondisi penanganan untuk sistem drainase lantai dan sandaran. kata kunci : bridge management system (bms), bridge condition rating(bcr), pemeriksaan jembatan, kerusakan jembatan, usulan Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : ilham_ayam21@yahoo.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN DI PROVINSI ACEH (Nurul Husna, 2019) ,PENGARUH INFRASTRUKTUR (JEMBATAN) TERHADAP PEREKONOMIAN DI PROVINSI ACEH (M. Rayyan Rivalda, 2019) , IDENTIFIKASI RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PENGGANTIAN JEMBATAN RANGKA BAJA DI KABUPATEN ACEH JAYA DAN KABUPATEN ACEH BESAR (ACHMAD LUTHFI, 2019) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |