SRI AYU AZHARI ULFA. TUGAS AKHIR PROSES PENGAMBILAN MINYAK BIJI KELOR MENGGUNAKAN HYDRAULIC PRESS. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Abstrak kelor (moringa oleifera) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. tanaman jenis ini sering dikonsumsi selain sebagai bahan sayur dan tanaman, juga dapat digunakan untuk bahan baku obat-obatan, kosmetik, dan sabun. tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kuantitas dan kualitas minyak biji kelor yang dihasilkan dari proses pengambilan minyak menggunakan hydraulic press dengan dan atau tanpa bantuan menggunakan pelarut (air dan larutan caco3). penelitian ini mempelajari proses pengambilan minyak biji kelor menggunakan hydraulic press dengan ekstraksi sokhlet sebagai pembanding. parameter analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan, komposisi asam lemak dengan gc-ms, dan gugus fungsi dengan ftir. variabel yang digunakan dalam penelitian adalah tanpa perendaman dan waktu perendaman yang terdiri dari 4 (lima) tahap yaitu 5; 15; 30; 60 menit. variabel lainnya adalah digunakan konsentrasi caco3 yang

Baca Juga : TUGAS AKHIR PROSES PENGAMBILAN MINYAK BIJI KELOR MENGGUNAKAN HYDRAULIC PRESS (SRI AYU AZHARI ULFA, 2019) ,

Baca Juga : PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH DAN BUNGA KELOR PEMBENTUKAN BIOFILM BAKTERI VIBRIO ALGINOLYTICUS SECARA IN VITRO (KHAIRUNNISA DESTI H, 2019) ,

erdiri dari 4 (empat) tahap yaitu 2,5; 5; 7,5; 10 % (persen) dari berat bahan. variabel tetap adalah berat biji kelor 40 gram dan pelarut air 10 ml. pada ekstraksi sokhlet variabel tetap adalah berat bubuk kelor 10 gram dan pelarut heksana 125 ml. hasil rendemen tertinggi pada pengambilan minyak biji kelor dengan hydraulic press yaitu pada berbantuan pelarut air 10 ml yaitu sebesar 19,07% dan diikuti ekstraksi berbantuan caco3 10 % pada tanpa waktu perendaman dengan rendemen 16,76%. sedangkan pada ekstraksi sokhlet dengan berbantuan pelarut heksana 125 ml yaitu 20,1%. ini dikarenakan karena pelarut heksana lebih reaktif dibandingkan dengan pelarut air atau tanpa pelarut. hasil analisis kimia menunjukkan bahwa nilai tertinggi bilangan asam, bilangan penyabunan, dan bilangan peroksida diperoleh pada minyak hasil ekstraksi dengan sokhlet. kata kunci: biji kelor, pengambilan minyak, metode hydraulic

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : Dirazoehra@yahoo.co.id atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

ANALISIS PRESS RELEASE HUMAS PEMERINTAH ACEH DALAM PEMBERITAAN HARIAN SERAMBI INDONESIA DAN HARIAN RAKYAT ACEH (Cut Meutia Dewi, 2015) ,

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI BINTARO MENGUNAKAN ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)SEBAGAI KATALIS (NURIZA, 2018) ,

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI BINTARO MENGGUNAKAN ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) SEBAGAI KATALIS (MELIZA GHARSINA, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi