Cut Fajrina. KAJIAN FRAKSI FE DAN AL HUMUS PADA BEBERAPA JENIS TANAH DI LAHAN KERING ACEH BESAR. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Kabupaten aceh besar memiliki lahan kering seluas 278,581 hektar yang terbentuk atas beberapa jenis tanah seperti litosol, regosol, aluvial, renzina, mollisol, andosol, kambisol, podsolik dan oksisol. beberapa permasalahan yang sering di temukan pada sistem pertanian lahan kering di wilayah tropika basah antara lain ph tanah rendah, kandungan c organik rendah, miskin unsur hara, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah, fiksasi fosfat yang tinggi, masalah erosi dan ketersediaan air. tanah-tanah yang berada di daerah iklim tropis tersebut digolongkan sebagai tanah dengan sistem muatan variabel dan memiliki liat aktivitas rendah (low activity clay). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fe- dan al-humus serta c-organik menurut horison pada setiap ordo tanah dan mengetahui distribusi dan pola distribusi fe- dan al-humus serta c-organik pada masing-masing ordo tanah. penelitian ini menggunakan metode survai deskriptif yaitu melalui kegiatan observasi lapangan

Baca Juga : KAJIAN FRAKSIONASI FOSFOR (P) PADA BEBERAPA POLA PENGGUNAAN LAHAN KERING ULTISOL DI DESA JALIN JANTHO ACEH BESAR (DUANA ERISA, 2018) ,

Baca Juga : IDENTIFIKASI FRAKSI - FRAKSI FE, AL, DAN SI AMORF DENGAN EKSTRAKSI ASAM AMMONIUM OKSALAT PADA BEBERAPA ORDO TANAH DI LAHAN KERIMG ACEH BESAR (Ikhwani Fitri, 2019) ,

an analisis laboratorium untuk mengumpulkan data. hasil penelitian didapatkan bahwa kandungan tertinggi baik fe-humus maupun alhumus terdapat pada ordo mollisol. fe-humus terdapat pada horison ap, bk1 dan bk2 yaitu 0,14%, sedangkan al-humus terdapat pada horison bk1 yaitu 7,53% dan c-organik tertinggi terdapat pada horison ap ordo andisol yaitu 4,44%. kandungan c-organik di lahan kering kabupaten aceh besar pada jenis tanah entisol, inceptisol, mollisol dan ultisol tergolong ke dalam kriteria sangat rendah sampai rendah, sedangkan pada andisol tergolong sangat rendah sampai tinggi dan pada tanah oxisol tergolong sangat rendah. sebaran fe-humus, al-humus dan c-organik pada enam ordo tanah di lahan kering aceh besar membentuk pola yang bervariasi. pola distribusi fe-humus pada kedalaman 80 - 125 cm ordo inceptisol, andisol, mollisol dan ultisol semakin menurun, sedangkan pada entisol dan oxisol semakin meningkat. pola distribusi al-humus pada kedalaman 85 - 125 cm pada enam ordo tanah semakin menurun, sedangkan pada kedalaman 20 - 125 cm pola distribusi c-organik semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : cutfajrina09@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

KARAKTERISASI KIMIA TANAH DAN STATUS KESUBURAN TANAH PADA LAHAN KERING KABUPATEN PIDIE DAN BIREUEN (Maulia Rahmat Husni, 2016) ,

PENGARUH DOSIS BIOCHAR DAN PUPUK KANDANG TERHADAP SIFAT KIMIA ENTISOL DAN HASIL KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA L.) MUSIM TANAM KEDUA (MIRA YUNILASARI, 2019) ,

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR INDIGEN DAN STATUS AIR TANAH TERHADAP DINAMIKA P TANAH DAN PERTUMBUHAN JAGUNG (ZEA MAYS L) PADA INSEPTISOL (Evi Rahmiyana, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi