ISWANTO. ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD). Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Kebutuhan energi yang semakin meningkat mendorong manusia untuk mencari energi baru. kita ketahui bahwa matahari adalah energi yang mempunyai prospek baik dalam pengembangannya dengan melihat nilai intensitas radiasi di indonesia bagian timur sekitar 5,1 kwh/m2, bagian barat sekitar 4,5 kwh/m2, dan rata-rata 4,8 kwh/m2. pada proses pengeringan energi matahari dipakai untuk mengeringkan bahan pertanian seperti biji-bijian dan bahan pangan. dalam pengaplikasian alat pengering, kolektor surya sering dipakai sebagai alat tambahan dalam mempercepat proses pengeringan dengan mempertimbangkan harga yang murah, kontruksi sederhana dan perawatan yang mudah. kolektor surya berfungsi sebagai penyerap energi panas yang dipancarkan radiasi matahari. aliran fluida masuk dan mengalir didalam kolektor membawa panas yang dihasilkan oleh pelat sehingga terjadinya perbedaan temperatur yang akan dipakai sebagai pemanas udara dalam proses pengeringan. posisi penyinaran matahari akan sangat mempengaruhi

Baca Juga : ANALISA DISTRIBUSI TEMPERATUR KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) (ISWANTO, 2018) ,

Baca Juga : PENGARUH KACA PENUTUP TERHADAP PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA JENIS SILINDRIS SETENGAH LINGKARAN (Dedi Mariadi, 2020) ,

iasi yang masuk ke dalam kolektor, akibatnya panas yang ditimbulkan oleh pelat akan semakin baik jika radiasi yang masuk ke dalam kolektor semakin banyak, namun dalam pengujian eksperimental memerlukan biaya tambahan untuk dapat melihat distribusi temperatur dengan menambah alat ukur pada kolektor, maka dari itu dipakai metode simulasi untuk dapat melihat pola distribusi temperatur yang terjadi pada pelat, kaca dan keluaran kolektor. simulasi kolektor surya dilakukan dengan menggunakan metode volume hingga yang terdapat pada (computational fluid dynamic) cfd. dimensi kolektor yang akan disimulasi adalah panjang 1200 mm x lebar 900 mm x tinggi 90 mm dengan kemiringan kolektor sebesar 20?, dengan memasukan nilai eksperimental pada kondisi- kondisi yang sama sebagai input dalam proses simulasi, akan didapat hasil simulasi berupa countur temperatur yang kemudian akan dianalisa pergerakan distribusi yang terjadi pada pelat, kaca dan saluran keluar, kemudian akan dibandingkan nilai aktual dengan nilai hasil simulasi dalam mendapatkan nilai error, dimana nilai ini akan dijadikan sebagai acuan dalam melihat apakah simulasi dapat dikatakan layak dengan syarat nilai error tidak melebihi 10%. dari hasil validasi, simulasi kolektor surya dapat dikatakan layak dengan nilai error pelat rata-rata yaitu 7.20%, error kaca yaitu 9,85 dan error saluran keluar yaitu 9,45 (masih dibawah

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : wantowan55@yahoo.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENGARUH PERBANDINGAN VARIASI KOLEKTOR SURYA TIPE PLAT DATAR TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR (Kurniawan, 2018) ,

PENGARUH BENTUK KOLEKTOR KONSENTRATOR TERHADAP EFISIENSI PEMANAS AIR SURYA (Irwandi ZA, 2015) ,

KAJI VARIASI TEKNOLOGI KOLEKTOR SURYA SEBAGAI ALAT PENGERING (RAMANDA SISKA YUDHA, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi