MUHAMMAD REZA. ANALISIS KETERTARIAKN MASYARAKAT UNTUK TINGGAL DI DAERAH TERIMBAS TSUNAMI STUDI KASUS: GAMPONG LAMPULO KOTA BANDA ACEH. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Abstrak judul penelitian : analisis ketertarikan masyarakat untuk tinggal di daerah terimbas tsunami: studi kasus gampong lampulo kota banda aceh peneliti : muhammad reza nim jurusan fakultas 1301101010006 ekonomi pembangunan ekonomi konsentrasi : : : : ekonomi perkotaan dan regional pembimbing : muhammad ilhamsyah siregar, s.e., m.a. penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor penentu keputusan penyintas bencana tsunami di aceh untuk menetap di daerah terimbas tsunami. hasil kajian literatur menjelaskan bahwa ada beberapa faktor penentu keputusan tersebut, yaitu: ketersediaan lahan, pendapatan, dan profesi, terutama profesi yang terkait dengan amenitas lokasi tempat tinggal, pendekatan penelitian ini adalah maximum likelihood estimator yang menggunakan metode logistik dengan model probit, hasil estimasi menunjukkan bahwa hanya variabel ketersediaan lahan yang memiliki hubungan searah dengan keputusan menetap di daerah terimbas

Baca Juga : KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DUSUN TONGKOL GAMPONG ULEE-LHEUE PRA DAN PASCA TSUNAMI (PENELITIAN DILAKUKAN DI BARAK PENGUNGSIAN GAMPONG LHONG RAYA KECAMATAN BANDA RAYA KOTA BANDA ACEH) (EKA ASTUTIKA, 2020) ,

Baca Juga : DAMPAK KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP MASYARAKAT LAMPULO BANDA ACEH (WIDYA MAULINA, 2018) ,

cana. koefisien estimasinya senilai 0,43262 dan nilai peluang atau odds-ratio adalah 1,541 yang berarti bahwa orang yang memiliki tanah di gampong lampulo sebelum tsunami memiliki peluang 1,541 kali lebih besar untuk tetap mendiami wilayah terimbas tsunami tersebut dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki tanah, secara statistik, variabel ini signifikan pada tingkat keyakinan 95 persen, mengingat faktor ketersediaan tanah merupakan faktor penentu utama di dalam keputusan menetap atau pindah dari lokasi bencana, maka intervensi pemulihan pasca bencana dapat difokuskan pada relokasi penyintas bencana yang tidak memiliki tanah, dan tidak mengharuskan relokasi bagi masyarakat yang memiliki tanah, mengingat kecondongan untuk menetap di wilayah bencana, maka intervensi pemerintah untuk pengurangan risiko bencana juga harus lebih fokus pada upaya mengurangi risiko bencana baik secara struktur (penyediaan infrastruktur penyelamatan, perluasan jalan untuk evakuasi, dsb) maupun secara perilaku (adaptasi dengan risiko bencana, dsb) kata kunci: faktor penentu, keputusan menetap, penyintas bencana, terimbas bencana, banda aceh, maximum likelihood

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : rezaamy72@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

STRATEGI KOPING KELUARGA YANG TINGGAL DI DAERAH PESISIR DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI TSUNAMI DI GAMPONG ALUE NAGARN BANDA ACEH (RATNA DEWI, 2014) ,

KAJIAN KONDISI INFRASTRUKTUR DRAINASE PASCA 10 TAHUN TSUNAMI STUDI KASUS DI GAMPONG LAMPULO DAN GAMPONG KAJHU (Heri Syahputra, 2016) ,

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBENTUK SIKAP SOSIAL ANAK (STUDI KASUS DI MASYARAKAT NELAYAN GAMPONG LAMPULO) (Silvia Zulkarnain, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi