Fathhur Rahmat. UJI DAYA HASIL KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL) VARIETAS KIPAS MERAH MUTAN GENERASI KE-3 (M3) DI KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Ringkasan kedelai (glycine max (l.) merr) merupakan salah satu komoditas pangan yang strategis setelah padi dan jagung. peranan kedelai sebagai komoditas palawija yang kaya akan kandungan protein nabati yang dalam pemanfaatannya memiliki kegunaan yang beragam, terutama sebagai bahan baku industri makanan. kebutuhan kedelai setiap tahun mencapai 2,7 juta ton, namun sayangnya produksi kedelai di dalam negeri cukup mampu untuk memenuhi permintaan konsumen. produksi kedelai dalam negeri hanya baru mampu memenuhi kebutuhan sekitar 32% dan setidaknya 68% harus impor. budidaya tanaman kedelai yang toleran terhadap kekeringan dan berumur genjah serta berbiji besar merupakan salah satu upaya peningkatan produktivitas lahan dalam rangka mengatasi masalah kedelai di indonesia. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hasil produksi tanaman kedelai mutan genotipe generasi ke-3 (m3) kedelai varietas kipas merah. penelitian dilaksanakan di kebun

Baca Juga : UJI DAYA HASIL KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL) VARIETAS KIPAS MERAH MUTAN GENERASI KE-3 (M3) DI KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN (Fathhur Rahmat, 2018) ,

Baca Juga : PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BERBAGAI JENIS GENOTIPE MUTAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERR) (SASMI RAIS SIREGAR, 2016) ,

an fakultas pertanian universitas syiah kuala, darussalam, banda aceh. penelitian ini dilaksanakan dari bulan september 2016 sampai dengan januari 2017. penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (rak) pola non faktorial menggunakan 8 genotipe mutan kedelai kipas merah dan 2 variertas nasional kipas merah dan wilis yang akan diuji dengan 3 kali ulangan, sehingga seluruhnya ada 30 unit percobaan. parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, persentase umur berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat biji 100 butir, dan berat biji per bedeng. hasil penelitian menunjukkan bahwa pada genotipe tanaman kedelai berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 14, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 hst dengan tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada genotipe km2 (200-17), berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman dan jumlah polong per tanaman yang tertinggi pada genotipe km1 (200-15), berat biji per bedeng dengan berat biji per bedeng yang tertinggi terdapat pada genotipe km2 (200-17), berpengaruh sangat nyata terhadap berat biji 100 butir dengan berat biji 100 butir yang tertinggi pada genotipe km6 (200-41), presentase umur berbunga 42 hst dengan persentase tertinggi pada varietas kipas meras dan jumlah biji per tanaman dengan jumlah biji pertanaman yang tertinggi terdapat pada genotipe km1 (200-15). berpengaruh nyata terhadap. namun, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang per tanaman, jumlah cabang produktif per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, berat biji per

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : fathhurrahmat@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

SELEKSI MUTAN GENERASI KE 2 KEDELAI KIPAS MERAH (GLYCINE MAX (L.) MERRILL) TAHAN TERHADAP KEKERINGAN DAN PRODUKSI TINGGI (imam akbar tanjung, 2016) ,

PENGUJIAN MODEL SIMULASI VIGOR KEKUATAN TUMBUH DUA VARIETAS BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL) PADA KONDISI MEDIA TUMBUH SALINITAS TINGGI (Agamna Rahmat, 2014) ,

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (GLYCINE MAX (L). MERR) MUTAN GENERASI KE-3 (M_3) VARIETAS KIPAS PUTIH (Sukardi, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi