Ridwan. KARAKTERISTIK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L.) SETELAH BLANCHING DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Cabai merah (capsicum annum l) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di indonesia, karena mampu memenuhi kebutuhan khas masyarakat indonesia akan rasa pedas dari suatu masakan. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pengeringan cabai merah kering yang di-blanching dengan variasi konsentrasi larutan natrium metabisulfit. tahapan pertama penelitian ini adalah sortasi dan pencucian cabai merah. perlakuan yang diberikan adalah blanching dalam larutan natrium metabisulfit pada konsentrasi 0%, 0,2% dan 0,3%. proses blanching dilakukan dalam water bath pada temperatur 900 c selama 10 menit. selanjutnya pengeringan dilakukan menggunakan alat pengering tipe hohenheim. selama proses pengeringan dilakukan pengamatan terhadap iradiasi surya, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan udara, dan perubahan berat sampel dalam interval waktu 30 menit. pengeringan dilakukan sampai kadar air cabai merah mencapai minimal 10%. analisis mutu cabai kering meliputi kadar air, vitamin

Baca Juga : UJI KINERJA PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) PADA PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) (Rofi Muntahar, 2015) ,

Baca Juga : UJI KINERJA PENGERING TIPE EFEK RUMAH KACA DENGAN PENAMBAHAN KIPAS (BLADE FAN) UNTUK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) (EDY SETIAWAN, 2014) ,

c, rendemen dan analisis warna. hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengeringan berlangsung selama 3 hari dengan total waktu 10 jam. iradiasi surya tertinggi diperoleh pada hari ketiga pengeringan yaitu sebesar 383,72 w/m², dimana iradiasi surya berpotensi tinggi antara pukul 9-13 wib. temperatur dalam alat pengering lebih tinggi dari pada temperatur lingkungan dalam rentang 12-26 °c. sedangkan kelembaban relatif dalam alat pengering selalu lebih rendah dari kelembaban relatif di lingkungan. namun demikian kecepatan udara dalam alat pengering masih sangat rendah. peningkatan konsentrasi larutan natrium metabisulfit mempercepat penurunan kadar air sehingga mempercepat proses pengeringan dimana vitamin c cabai kering menurun setelah pengeringan sebagai akibat terhamparnya cabai kering terhadap temperatur pengeringan, dimana polanya tidak dapat dijelaskan sebagai pengaruh konsentrasi larutan natrium metabisulfit. rendemen cabai kering menurun dengan peningkatan konsentrasi larutan natrium metabisulfit yang merupakan efek berlawanan dari pencapaian kadar air. berdasarkan analisis warna, warna tercerah diperoleh pada cabai merah kering perlakuan blanching dalam larutan natrium metabisulfit dengan konsentrasi

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : antiteroor@yahoo.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016) ,

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG UBI JALAR UNGU (Suci Alviana Dulva, 2017) ,

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA?S?O?) PADA PERENDAMAN BIJI ALPUKAT TERHADAP MUTU TEPUNG BIJI ALPUKAT (Agustina Rahma Dewi, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi