Hairatun. AKUISISI SPEKTRUM NEAR INFRARED REFLECTANCE PADA BUBUK KOPI ARABIKA (KENARY COFFEE) DAN BUBUK KOPI ROBUSTA (KOPI ULEE KARENG). Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah cukup lama dibudidayakan di indonesia terutama di aceh. selain sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi menjadi komoditas andalan ekspor dan sumber devisa negara. kopi yang ada di aceh terdiri dari dua varietas yaitu kopi arabika dan kopi robusta. pendeteksian bubuk kopi arabika dan bubuk kopi robusta secara cepat dan akurat menjadi kata kunci untuk menjawab kebutuhan produksi kopi masa depan. pendeteksian mutu pangan yang cepat dan efesien dapat diwujudkan melalui pengembangan teknologi near infrared reflectance spectroscopy (nirs). tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji spektrum bubuk kopi arabika dan robusta serta memprediksi panjang gelombang nir yang relevan dengan atribut kualitas bubuk kopi. penelitian ini menggunakan sampel bubuk kopi arabika gayo dengan jumlah 20 sampel dan bubuk kopi robusta sebanyak 14 sampel dengan berat masing-masing sampel sebesar 10 gram. alat nirs yang digunakan untuk pengambilan spektrum adalah ft-ir

Baca Juga : AKUISISI SPEKTRUM NEAR INFRARED REFLECTANCE PADA BUBUK KOPI ARABIKA (KENARY COFFEE) DAN BUBUK KOPI ROBUSTA (KOPI ULEE KARENG) (Hairatun, 2017) ,

Baca Juga : DETEKSI BUBUK KOPI LUWAK MURNI DAN BUBUK KOPI LUWAK CAMPURAN DENGAN TEKNOLOGI HIDUNG ELEKTRONIK (MUBARAK HULDA, 2019) ,

ek t-1516. klasifikasi data spektrum menggunkan principal componen analysis (pca) dengan metode tranformasi derivative ke-2. selang panjang gelombang yang dipilih adalah antara 1000-2500 nm dengan interval 0.4. pemindaian sampel sebanyak 64 kali perperoses lalu dirata-ratakan hasilnya, kemudian disimpan dalam 3 bentuk file yakni *.spa. *.jdx dan *.csv. hasil penelitian ini diproleh yaitu: (1) spektrum bubuk kopi arabika dan bubuk kopi robusta mempunyai tipikal yang sama dimana puncak yang terbentuk pada spektrum sebagai informasi keberadaan kandungan zat-zat tertentu. (2) kandungan kafein pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang 1430-1470 nm dan 1910-1965 nm. kandungan lemak pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang 1185-1230 nm, 1700-1780 dan 2290-2390 nm. kandungan protein pada bubuk kopi berada pada panjang gelombang 1430-1470 dan 1910-1965 nm. kandungan asam amino berada pada panjang gelombang 2290-2390 nm. (3) pca mampu mengklasifikasikan bubuk kopi arabika dan bubuk kopi robusta dengan tingkat keberhasilan 100%. (4) rentang panjang gelombang represintatif untuk klasifikasi pca yaitu pada panjang gelombang 1730-1740 nm dan pada panjang gelombang 2310-2355 nm merupakan keberadaan kandungan lemak. panjang gelombang 1930-1935 nm merupakan keberadaan kandungan kafein dan kandungan protein. sedangkan panjang gelombang 2125-2135 nm merupakan keberadaan kandungan asam amino.

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

OPTIMASI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING (STUDI KASUS: PT. ULEE KARENG COFFEE, ACEH BESAR) (Teuku M Hadi Fs, 2017) ,

PERKEMBANGAN USAHA BUBUK KOPI MEREK ULEE KARENG DI DESA LAMGAPANG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR, 1960-2015 (Dewi Mentari, 2017) ,

PEMILIHAN TEKNIK AKUISISI SPEKTRUM LIBS-QCL UNTUK MEMBEDAKAN KOPI ARABIKA GAYO DAN ROBUSTA GAYO DENGAN METODE PCA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) (RINA HARVINA SUCI, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi