Fahdy Murtadha. POLA PEMBINAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS (GEPENG) OLEH DINAS SOSIAL KOTA BANDA ACEH. Banda Aceh : Fakultas KIP Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Abstrak kata kunci : pola pembinaan, gelandangan dan pengemis, dinas sosial. penelitian ini membahas tentang: pola pembinaan gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh dinas sosial kota banda aceh. masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pola pembinaan gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh dinas sosial banda aceh, (2) apa saja kendala yang dihadapi oleh dinas sosial saat melakukan pembinaan terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng). tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pola pembinaan gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh dinas sosial kota banda aceh, (2) untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh dinas sosial saat melakukan pembinaan terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng). penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang dari dinas sosial kota banda aceh. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pola

Baca Juga : KEWENANGAN DINAS SOSIAL DALAM MENANGGULANGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) (INDRI SURYANI, 2018) ,

Baca Juga : PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENANGANAN PENGEMIS DAN ANAK JALANAN DI KOTA KISARAN KABUPATEN ASAHAN (KARINA ADITYA PUTRI, 2020) ,

embinaan gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh dinas sosial kota banda aceh pada dasarnya telah dilakukan sesuai ketentuan dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. namun hasil pembinaan tersebut belum efektif atau sesuai dengan tujuan yang diharapkan antara lain karena faktor gelandangan dan pengemis yang tidak mau dibina, ada pihak tertentu yang mengkoordinir aktivitas mereka untuk mengemis serta belum ada qanun atau aturan hukum sebagai payung hukum untuk menindak tegas kegiatan mereka mengemis agar ada efek jera. pola pembinaan terhadap para gelandangan dan pengemis dilakukan dengan beberapa langkah yaitu identifikasi dan penyerahan, pembinaan dan bimbingan yang antara lain terdiri dari pembinaan agama, mental, sosial, keterampilan kerja, usaha produktif dan kemandirian, pengembangan usaha serta pembinaan keluarga. kemudian tahap ketentuan berkaitan dengan gelandangan dan pengemis serta keluarganya. kemudian tahap pengendalian yang meliputi supervisi, pemantauan dan pelaporan. (2) kendala-kendala yang dihadapi oleh dinas sosial saat melakukan pembinaan terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) yaitu mereka tidak mau mengikuti pembinaan dan ditempatkan di rumah singgah. kendala lainnya yaitu masyarakat masih suka memberikan sumbangan padahal himbauan tentang larangan memberikan sumbangan sudah diberikan oleh pemkot, sehingga para gelandangan dan pengemis menjadi terbiasa melakukan aksinya meminta-minta. disarankan kepada dinas sosial agar pembinaan lebih efektif dan efisien, maka pola pembinaan hendaknya diubah serta disesuaikan, seperti menambah waktu pembinaan lebih lama dan menindak tegas para gepeng supaya jumlah mereka dapat

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

UPAYA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DALAM MENANGGULANGI PENGEMIS DI KOTA BANDA ACEH (Afzal, 2016) ,

UPAYA INSTITUSI SOSIAL DALAM MENANGGULANGI PENGEMIS ANAK DI KOTA BANDA ACEH (STUDI TERHADAP INSTITUSI FORMAL DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DI KOTA BANDA ACEH) (Nurul Hidayati, 2017) ,

KOMUNIKASI PERSUASIF PEMBINAAN MUALLAF OLEH DINAS SYARI’AT ISLAM KOTA BANDA ACEH (Kasiman Anuar, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi