Yogi Permana. EVALUASI PERILAKU STRUKTUR GEDUNG LANGSING BERLANTAI 8 MENURUT SNI 1726-2002 DAN SNI 1726:2012 DI KOTA BANDA ACEH. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Indonesia memiliki peraturan perencanaan bangunan gedung, baik peraturan pembebanan, perencanaan struktur beton, maupun perencanaan ketahanan terhadap gempa. perkembangan bangunan gedung yang pesat, diiringi dengan pembaruan terhadap peraturan- peraturan perencanaan bangunan gedung, sehingga semua gedung saat ini harus direncanakan menggunakan peraturan yang baru, sedangkan bangunan yang sudah ada harus dievaluasi kemampuan daya dukung strukturnya terhadap peraturan yang baru. pemodelan dilakukan pada gedung langsing 8 lantai dengan tinggi total 33,4 m termasuk basement dan luas lantai dasar 847,25 m2. penelitian ini menggunakan bantuan software etabs dengan membuat dua pemodelan, yaitu dengan menggunakan sni bangunan gedung 2002 dan sni bangunan gedung 2012 untuk mengevaluasi perilaku struktur bangunan berupa perpindahan (displacement), gaya geser dasar (base shear), dan simpangan antar lantai (story drift) serta torsi dan guling sebagai faktor keamanan dan pengoptimalisasian elemen

Baca Juga : ANALISIS KOMPARASI PENGARUH RESPON SPEKTRA 23 KABUPATEN DI PROVINSI ACEH TERHADAP GEDUNG BERTINGKAT RENDAH BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012 (Fakhrurrazi, 2018) ,

Baca Juga : ANALISIS RESPON SPEKTRA TERHADAP PERCEPATAN GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPA ACEH TAHUN 2010 – 2013 (David Sarana, 2015) ,

ada pemodelan sni bangunan gedung 2012 serta perhitungan elemen balok dan kolom sesuai sni 2847:2013. hasil dari penelitian ini pada pemodelan peraturan lama story displacement terbesar adalah pada lantai atap arah y yaitu sebesar 32,00 mm, sedangkan dengan peraturan baru sebesar 57,20 mm pada arah x. base shear pemodelan peraturan lama sebesar 2413,66 kn pada arah y dan pada pemodelan peraturan baru sebesar 4340,92 kn pada arah x. story drift terbesar baik pemodelan peraturan lama maupun pemodelan peraturan baru terjadi pada lantai 3 sebesar 7,19 mm pada arah y untuk peraturan lama, dan 12,11 mm pada arah x untuk peraturan baru. hasil torsi pada kedua pemodelan sangat aman, yaitu 1,005 dan 0,998 < 3,00 nilai yang disyaratkan. hasil stabilitas guling pada kedua pemodelan adalah 18,19 dan 17,84 yaitu > 1,50 nilai yang disyaratkan. hasil pengecekan dimensi pada software etabs, mengharuskan 2 dimensi elemen balok diperbesar, yang pada awalnya balok berukuran 30/60 dan 25/50 menjadi 35/65 dan 35/50. pada elemen kolom juga terjadi pembesaran dimensi yaitu kolom 20/30, 60,60 dan 65/65 menjadi 35/35, 65/65 dan 70/70. pengecekan elemen balok dan kolom menurut sni 2847:2013 sudah memenuhi

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

IDENTIFIKASI KETAHANAN STRUKTUR GEDUNG EVAKUASI DI ULEE LHEUE TERHADAP BEBAN TSUNAMI (AMIRAH FASYA, 2019) ,

EVALUASI PERILAKU STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI DARI HOTEL MENJADI RUMAH SAKIT DI KOTA BANDA ACEH (DISERTAI PERUBAHAN SNI 1726, SNI 1727, DAN SNI 2847) (Djaiz Rizqy Muchnirwandi, 2019) ,

EVALUASI PERILAKU STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG AKIBAT GEMPA DENGAN METODE TIME HISTORY ANALYSISRN(STUDI KASUS: GEDUNG BARU DPRK BANDA ACEH) (FITRI HASDANITA, 2014) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi