Rais Buldan. KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Salah satu daerah yang mengalami banjir berulang adalah kota lhoksukon dan sekitarnya. penyebab utama terjadinya banjir tersebut adalah limpasan debit sungai krueng keureuto. salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi akibat besarnya debit banjir sungai krueng keureuto adalah dengan pembangunan waduk. waduk keureuto terletak pada aliran sungai krueng keureuto dan berada di desa blang pante, kecamatan paya bakong, kabupaten aceh utara, provinsi aceh. secara geografis, waduk keureuto terletak pada 04055’05” lu dan 97006’00” bt. das waduk keureuto memiliki luas sebesar 235,61 km2 dan panjang sungai utama 31,19 km. studi ini bertujuan untuk menganalisis hidrograf outflow (debit puncak banjir yang keluar melewati spillway waduk keureuto), dan kapasitas maksimum sungai bagian hilir waduk keureuto. metodologi yang dilakukan adalah menganalisis besarnya debit aliran dan waktu tercapainya puncak debit (hidrograf inflow), dilakukan perhitungan dengan menggunakan

Baca Juga : STUDI PENELUSURAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR (topan erlangga, 2015) ,

Baca Juga : PENELUSURAN BANJIR PADA EMBUNG LAMBADEUK KABUPATEN ACEH BESAR (Tithan Radityo, 2017) ,

graf satuan sintetik nakayasu. perhitungan penelusuran banjir melalui waduk dilakukan dengan metode penelusuran banjir melalui permukaan tampungan (level pool routing). hasil yang didapat berupa hidrograf outflow. analisis hidrolika dilakukan untuk menghitung kapasitas sungai bagian hilir waduk untuk mendapat debit maksimum yang mampu ditampung oleh sungai. perbandingan antara debit outflow dan debit maksimum sungai menjadi penentu terjadinya banjir. hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kapasitas pelimpah (spillway) sebesar 445,26 m3/det lebih besar daripada debit banjir periode ulang 1000 tahun sebesar 428,89 m3/det, sedangkan kapasitas sungai hanya 126,57 m3/det. oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan penanganan terhadap masalah ini. beberapa saran penanganan yang dapat diambil yaitu pembangunan flood way (alur banjir), pelebaran dan pendalaman sungai dan apabila terjadi debit banjir, ada interval waktu yang cukup untuk melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman. kata kunci : waduk keureuto, hidrograf outflow, kapasitas

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENERAPAN EKOHIDRAULIK SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI LAE SORAYA KECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM (Lidya Fransiska, 2017) ,

PENGENDALIAN BANJIR DENGAN KONSEP EKOHIDRAULIK DI SUNGAI LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGAARA (M. Arif Nugraha, 2019) ,

PENGARUH PEMBUATAN WADUK RUKOH DAN WADUK TIRO TERHADAP PENURUNAN MUKA AIR BANJIR SUNGAI KRUENG TIRO KABUPATEN PIDIE (edi subroto, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi