T. Muhammad Sulaiman Ubit. PENGARUH INTERSEPSI HUJAN OLEH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP HASIL AIR SEBAGAI INFLOW WADUK. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Abstrak intersepsi adalah proses ketika air hujan yang jatuh pada permukaan vegetasi tertahan beberapa saat kemudian diuapkan atau mengalir ke tanah. air hujan yang jatuh pada permukaan tajuk tanaman akan mencapai permukaan tanah melalui dua proses yaitu air lolos (throughfall) dan aliran batang (stemflow). penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intersepsi hujan oleh perkebunan sawit terhadap hasil air sebagai inflow waduk. didaerah lokasi penelitian banyak terjadi alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. alih fungsi lahan akan mempengaruhi hasil air terhadap waduk. penelitian ini dilaksanakan dikawasan kebun kelapa sawit yang terletak di desa suka makmu, kecamatan seunagan, kabupaten nagan raya. kegiatan penelitian meliputi pengukuran intersepsi dan analisa hasil air berdasarkan hujan yang terintersepsi dan hujan yang tidak terintersepsi. data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi pengukuran hujan langsung di lapangan, pengukuran

Baca Juga : PENGARUH INTERSEPSI HUJAN PADA KELAPA SAWIT TERHADAP LUAS SAWAH YANG MAMPU DIALIRKAN OLEH IRIGASI (Muhammad Shah Reza, 2015) ,

Baca Juga : PENGARUH INTERSEPSI HUJAN PADA KELAPA SAWIT TERHADAP DEBIT BANJIR (STUDI KASUS DAS SEUNAGAN KABUPATEN NAGAN RAYA) (Khairuddin, 2016) ,

psi hujan pada vegetasi amatan dan pengumpulan data hujan dari stasiun pencatatan hujan yang ada. untuk mengetahui besarnya nilai intersepsi air hujan dapat dilakukan melalui pendekatan neraca volume yaitu dengan mengukur curah hujan pada saat penelitian dan air lolos. dari hasil penelitian didapatkan hubungan antara curah hujan dengan intersepsi hujan. hubungan ini membentuk persamaan regresi yang digunakan dalam menghitung besarnya intersepsi hujan oleh perkebunan kelapa sawit. dari hasil perhitungan didapatkan intersepsi yang terjadi pada pohon kelapa sawit adalah sebesar 60,35 % dari total hari hujan sebesar 331,5 mm. dengan persamaan regresi linier, dimana i perbanding lurus dengan pg sehingga didapat rumusan regresi yaitu i = 0,594 pg + 0,115. i merupakan intersepsi dan pg adalah curah hujan kotor. berdasarkan hasil simulasi dengan metode rippl diperoleh kebutuhan air sebesar 1.684.981 m3. bila diasumsikan kondisi lahan adalah hutan primer, maka hasil air yang diperoleh adalah 35,57 x 109 m3. perubahan lahan hutan primer menjadi kebun kelapa sawit menyebabkan penurunan hasil air pada periode hujan yang sama. periode hujan yang dianalisa selama 30 tahun data. hasil air yang dihasilkan oleh das kelapa sawit sebesar 33,08 x 109 m3. kata kunci: intersepsi hujan, kelapa sawit, hutan primer, hasil

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

STUDI PENGARUH INTERSEPSI LAHAN KELAPA SAWIT TERHADAP KETERSEDIAAN AIR (WATER BALANCE) PADA BEBERAPA SUB DAS DI KABUPATEN NAGAN RAYA (MEYLIS SAFRIANI, 2016) ,

PEMETAAN POTENSI KONVERSI KAWASAN HUTAN MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN ANALISIS SPASIAL DI KABUPATEN BIREUEN (Naufal, 2018) ,

TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI UNTUK KOMODITAS KELAPA SAWIT PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH (Wilda Nurbarri, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi