nurdiansyah. KETERAMPILAN BERTANYA GURU SMP DAN KAITANNYA DENGAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang penting untuk dikuasai guru. kurang baiknya keterampilan bertanya yang dimiliki oleh guru dapat mengakibatkan perhatian siswa kurang baik juga. penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keterampilan bertanya guru dalam pembelajaran matematika, (2) mendeskripsikan perhatian siswa ketika guru menerapkan keterampilan bertanya dalam pembelajaran matematika. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. subjek dalam penelitian ini adalah dua guru matematika dari dua sekolah yang berbeda yakni satu guru mtsn matangglumpangdua dan satu guru smp n 5 peusangan, serta satu kelas di mtsn matangglumpangdua dan satu kelas kelas di smp n 5 peusangan. analisis data kualitatif dilakukan terhadap kedua guru untuk melihat keterampilan bertanya guru dalam pembelajaran, serta terhadap siswa untuk melihat perhatian siswa ketika guru menerapkan keterampilan bertanya. keterampilan

Baca Juga : PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN BERTANYA DI SD NEGERI 56 BANDA ACEH (MUHARISMA RAHAYU, 2017) ,

Baca Juga : MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGETAHUAN CALON GURU MATEMATIKA (MUTIA MENTARI, 2019) ,

anya meliputi aspek pausing, prompting, dan probing secara teori dipahami oleh guru dan dalam pembelajaran matematika sudah dilakukan, namun kenyataan dilapangan tidak semua indikator pada masing-masing aspek dipenuhi untuk setiap pertemuan di kedua sekolah. dalam pembelajaran di mtsn selama dua kali pertemuan, pada aspek prompting tidak dilakukan sekali pun indikator memecahkan pertanyaan menjadi beberapa sub pertanyaan dari pertanyaan semula dan pada aspek probing tidak dilakukan indikator pemindahan giliran. selanjutnya dalam pembelajaran di smp selama 2 kali pertemuan, pada aspek prompting tidak dilakukan dua indikator yaitu memecahkan pertanyaan menjadi beberapa sub pertanyaan dari pertanyaan semula dan mereview (mengulang) informasi yang diberikan sebelumnya. pengajuan pertanyaan dengan penunjukan siswa untuk menjawab sebelum guru mengajukan pertanyaan ditemukan sebanyak empat kali pada pertemuan pertama dalam proses pembelajaran di mtsn, dua dan tiga kali pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam proses pembelajaran di smp yang menyebabkan sebagian siswa yang lain tidak memperhatikan karena siswa sudah mengetahui siapa yang harus menjawab pertanyaan yang diajukan. selanjutnya guru menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawab ditemukan sebanyak satu kali pada pertemuan pertama dan tiga kali pada pertemuan kedua dalam proses pembelajaran di mtsn, sedangkan dalam proses pembelajaran di smp ditemukan sebanyak tiga kali pada pertemuan pertama dan dua kali pada pertemuan kedua. pertanyaan yang dijawab sendiri oleh guru sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawab mengakibatkan siswa menjadi frustasi dan berkurangnya perhatian

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH (ARIFA DIANA, 2015) ,

ANALISIS KENDALA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (Cut Ardhilla Putri, 2014) ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X MAN 1 KUTA BARO (Bilhusna Mutia, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi