Muhammad Habibi. EVALUASI MUTU BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) BERDASARKAN LAMA FERMENTASI DAN HASIL PENGERINGAN. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2013

Abstrak

Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang diperdagangkan di berbagai negara, sehingga mempunyai peranan penting sebagai penghasil devisa negara. secara kuantitas produk kakao di indonesia saat ini hasilnya sudah cukup menggembirakan, namun secara kualitas hasil belum memuaskan sehingga dalam pasar dunia secara kualitas masih sulit bersaing dengan produk dari negara lain yang memiliki standar mutu yang lebih baik. rendahnya mutu kakao disebabkan masih minimnya pengetahuan petani tentang teknik pengolahan kakao khususnya pada saat proses fermentasi, dimana biji kakao tidak terfermentasi dengan baik. banyak kita lihat sekitar 60% petani masih melakukan fermentasi selama 1-2 hari, kemudian sekitar 35% melakukan fermentasi selama 4-5 hari. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap mutu biji kakao dengan menggunakan kotak fermentasi yang terbuat dari kayu. alat yang digunakan adalah kotak fermentasi yang terbuat dari kayu dengan ukuran 16 x

Baca Juga : PERSENTASE KEHILANGAN BERAT PADAPENANGANAN PASCA PANEN MATA RANTAI PASOK KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI KABUPATEN PIDIE (Teuku Fazaki, 2015) ,

Baca Juga : PENGARUH EKSTRAK BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS PADA BERBAGAI KONSENTRASI (Nurul Hafidhah, 2015) ,

16 x 40 cm3, biji kakao segar dan timbangan analitik. bahan yang digunakan adalah buah kakao yang diperoleh dari petani di kabupaten pidie. ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis terhadap: kadar air, rendemen, persentase tak terfermentasi, susut bobot per 100 g sampel, ph biji. hasil penelitian diperoleh kadar setelah fermentasi berkisar antara 20,24% sampai dengan 18,52%.nilai rata-rata rendemen yang diperoleh dari penelitian ini berkisar antara 39,18% sampai dengan 48,64%. nilai rendemen tertinggi adalah perlakuan fementasi selama 4 hari dengan nilai rata-rata 48,64%. sedangkan nilai rendemen terendah adalah perlakuan fermentasi selama 8 hari dengan nilai rata-rata 39,18%. persentase tak terfermentasi diperoleh dari penelitian ini berkisar antara 9% sampai dengan 22,17%. persentase tak terfermentasi terendah diperoleh dari perlakuan fermentasi selama 4 hari dengan nilai rata-rata 9%, sedangkan biji kakao dari perlakuan fermentasi 8 hari menghasilkan persentase tak terfermentasi terbanyak dengan nilai rata-rata 22,17%. jumlah susut bobot per 100 g sampel yang diperoleh dari penelitian ini berkisar antara 37,5% sampai dengan 55,5%. susut bobot terendah terdapat pada perlakuan fermentasi selama 4 hari dengan jumah rata-rata 37,5%, karena banyaknya daging buah yang masih melekat dan tidak terurainya senyawa dalam biji, sedangkan susut bobot tertinggi terdapat pada perlakuan fermentasi 8 hari dengan nilai rata-rata 55,5%. dari penelitian ini ph biji kakao yang diperoleh berkisar antara 5,21-5,27 seperti yang tertera pada grafik diatas. ph yang menjauhi netral sebesar 5.21 adalah ph pada biji kakao dengan lama fermentasi 4 hari sedangkan ph yang mendekati netral adalah 5,27 yaitu diperoleh pada biji kakao dengan lama fermentasi 8 hari. berdasarkan keseluruhan pengamatan maka mutu kadar air, rendemen dan kadar biji tak terfermetasi yang terbaik diperoleh pada lama waktu fermentasi 8 hari, sedangkan mutu susut bobot dan ph biji kakao hasil pengeringan yang terbaik diperoleh pada lama waktu fermentasi 4

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN SITOTOKSIK EKSTRAK AIR KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) (ZAKIYA FARHAH, 2020) ,

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM ASETAT PADA PROSES FERMENTASI KAKAO ACEH (Fitrah Atul Mega, 2015) ,

INTRODUKSI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), BAKTERI ASAM ASETAT (BAA) DAN CAMPURAN BAL-BAA SEBAGAI STARTER KERING FERMENTASI UNTUK MEMPERBAIKI MUTU BIJI KAKAO ACEH (Ria Safitri, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi