| |
Irwansyah. PERILAKU SAMBUNGAN BAUT PADA STRUKTUR BALOK PROFIL KANAL (C) FERROFOAM CONCRETE DENGAN TINGGI 450 MILIMETER SEBAGAI ALTERNATIF GELAGAR JEMBATAN. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2016 |
|
AbstrakJembatan dapat didefinisikan sebagai suatu konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api, dan perlintasan lainnya. pada umumnya, konstruksi jembatan yang terdapat di kawasan pedalaman terbuat dari kayu. beton ringan memiliki keuntungan, antara lain mengurangi beban mati struktur, memiliki tahanan rambatan panas yang baik, mengurangi kebutuhan agregat alami. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku lentur beban maksimum pada balok profil kanal (c) ferrofoam concrete yang dihubungkan dengan baut dengan variasi jumlah baut yang digunakan. benda uji yang dibuat 3 (tiga) balok profil i ferrofoam concrete yang dibentuk dengan 12 segmen profil kanal (c) yang panjangnya 110 mm dirangkai dan disambung dengan pelat 5 mm dan baut berdiameter 12 mm. balok i tersebut dengan dimensinya, h = 450 mm, bf = 225 mm, tf = 30 mm, tw = 30 mm, panjang 220. dari
Baca Juga : PERILAKU SAMBUNGAN BAUT PADA STRUKTUR BALOK PROFIL KANAL (C) FERROFOAM CONCRETE DENGAN TINGGI 450 MILIMETER SEBAGAI ALTERNATIF GELAGAR JEMBATAN (Irwansyah, 2016) ,
Baca Juga : PERILAKU BALOK PROFIL KANAL (C) KONSFIGURASI (I) FERROFOAM CONCRETE AKIBAT BEBAN LENTUR (Farid Saputra, 2017) , ta uji tarik wiremesh menghasilkan tegangan luluh 4200 kg/cm2, regangan luluh 0,0012, modulus elastisitas baja 3,5 x 106 kg/cm2, diuji juga kawat tulangan di dapat hasil tegangan luluh 4217 kg/cm2, regangan luluh 0,00176, modulus elastisitas baja 2,393 x 106 kg/cm2. uji tarik baut di dapat hasil tegangan luluh 3670 kg/cm2, regangan luluh 0,0018, modulus elastisitas baja 2,0388 x 106 kg/cm2, uji tarik pelat tegangan luluh 2585 kg/cm2, regangan luluh 0,0012, modulus elastisitas baja 2,205 x 106 kg/cm2. untuk balok tanpa sambungan beban maksimum sebesar 18,65 ton, 2 buah baut sebesar 6,00 ton, 4 baut sebesar 15,31 ton dan 6 buah baut 17,48 lendutan terbesar 54,60 mm untuk baut 6 buah. semua baut mengalami kerusakan yaitu berupa pembengkokan pada arah tarik balok saat pembebana. daerah di sekitar baut, terutama bagian belakang pembebanan mengalami kerusakan berupa retak miring atau kerusakan Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan PENGARUH VARIASI TULANGAN TARIK PADA BALOK PROFIL KANAL (C) FERRO FOAM CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN BONGKAHAN CANGKANG SAWIT AKIBAT BEBAN LENTUR (REJA FAHLEZA, 2014) ,STUDY EKSPERIMENTAL BALOK PROFIL KANAL (C) FERROFOAM CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN POZZOLAN (Aulia Ismatullah, 2017) , KAPASITAS PENAMPANG BALOK PROFIL DOUBLE KANAL (C) FERRO FOAM CONCRETE (AULIA RAHMAN, 2016) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |