Zarida. RANCANG BANGUN ALAT PENGERING HYBRID TIPE RAK DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DAN BIOMASSA. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Ringkasan energi matahari merupakan salah satu energi alternatif dengan pemanfaatan yang tinggi disebabkan ketersedianya di daerah tropis tak terbatas. energi radiasi dari matahari merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan guna menggantikan energi bahan bakar minyak. alat pengering energi surya merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan energi yang dapat diperbaharui tersebut. pengeringan sistem hybrid yang memanfaatkan energi surya dengan tambahan sumber energi lain (listrik, bahan bakar, dan lain-lain). penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengering hybrid yang bersumber energi dari panas matahari dan dari energi pembakaran biomassa dengan berbagai bahan pembakarannya serta dapat mengetahui bahan bakar apa yang baik digunakan dari ketiga biomassa pada proses pengeringan. tahap-tahap perancangan ini diawali dengan perancangan alat pengering hybrid, pembuatan alat pengering hybrid, dan pengujian alat pengering hybrid.

Baca Juga : PENGUJIAN ALAT PENGERING SURYA SEDERHANA DAN MODIFIKASI MENJADI ALAT PENGERING HYBRID (Muhammad Irvan, 2018) ,

Baca Juga : MODIFIKASI DAN UJI KINERJA ALAT PENGERING ENERGI SURYA-HYBRID TIPE RAK UNTUK PENGERINGAN IKAN TERI (RISMAN HANAFI, 2016) ,

ncangan alat pengering hybrid menggunakan program autocad 2007, pembuatan alat dilakukan di kecamatan sibreh aceh besar dan dilakukan pengujian alat dengan menggunakan tiga sumber biomassa yaitu biomassa tempurung kelapa, sekam padi dan serbuk kayu, serta dilakukan analisis terhadap temperatur, kelembaban relatif, kecepatan udara, iradiasi surya, energi pembakaran bomassa dan kehilangan energi. hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur tertinggi pada ruang pengering, ruang pembakaran, dan cerobong pada percobaan 4. temperatur ruang pengering yaitu pada rak 2b sebesar 52,6 °c, ruang pembakaran sebesar 109,55 °c, temperatur cerobong 57,35°c sedangkan untuk temperatur lingkungan didapatkan nilai tertinggi pada percobaan 1 yaitu sebesar 36,6 °c. pada pengujian kelembaban relatif (rh) didapatkan rh tertinggi yaitu pada percobaan 1 pada ruang pengering sebesar 72,4 % pada pukul 17.00 wib dan rh lingkungan sebesar 67,05 %. pada pengujian iradiasi surya didapatkan nilai iradiasi surya tertinggi yaitu pada percobaan 1 pada pukul 13.00 wib sebesar 398 w/m2. pada pengujian kecepatan udara didapatkan nilai kecepatan udara tertinggi lingkungan yaitu pada percobaan 1 pada pukul 17.00 wib sebesar 1,7 m/s. sedangkan kecepatan udara ruang pengering semua sama yaitu sebesar 0,1 m/s. perhitungan iradiasi surya harian didapatkan nilai tertinggi yaitu pada percobaan 2 sebesar 7526 w.jam/m2. perhitungan energi pembakaran tertinggi pada percobaan 2 sebesar 336 mj dan pengukuran kehilangan energi didapatkan pada percobaan 3 sebesar 224

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

UJI KINERJA ALAT PENGERING SURYA HYBRID UNTUK PENGERINGAN IRISAN JAHE GAJAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) (Riyan Rahmanda, 2016) ,

KAJIAN SISTEM PENGERINGAN IKAN DENGAN METODE HYBRID (ENERGI SURYA DAN ENERGI BAHAN BAKAR GAS) (Muhammad Hatta, 2018) ,

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING SURYA UNTUK PEMBUATAN PLIEK U (Aldian Franata Cibro, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi