HUSNAL IKHSAN. APLIKASI LUBANG RESAPAN SEBAGAI PEMANFAATAN ALIRAN PERMUKAAN DI KEBUN PALA GAMPONG JAMBU APHA KABUPATEN ACEH SELATAN. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Permasalahan yang dihadapi oleh petani pala di kabupaten aceh selatan salah satunya adalah kebutuhan air yang kurang memadai. pada dasarnya lokasi perkebunan atau lahan petani berupa perbukitan proses penyiraman tanamannya hanya mengandalkan siraman air hujan, setiap tahunnya tidak selalu sama besarnya. ketersediaan air yang melimpah pada musim hujan belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga terjadi kelangkaan air pada musim kemarau. oleh karena itu, diperlukan pembuatan lubang resapan untuk memanfaatkan air hujan seoptimal mungkin sehingga tanaman pala terhindar dari kekurangan air di musim kemarau. tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya volume air di lubang resapan biopori untuk pemanfaatan aliran permukaan dan untuk mengetahui efektifitas lubang resapan biopori terhadap pemanfaatkan aliran permukaan. parameter yang diamati meliputi analisis sifat fisika dan kimia tanah di laboratorium, pemetaan kontur menggunakan alat waterpass, pengukuran infiltrasi menggunakan double

Baca Juga : PERBEDAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KOPELMA DARUSSALAM PADA LAHAN DENGAN DAN TANPA MEMANFAATKAN BIOPORI (Zaitun Humaira, 2014) ,

Baca Juga : APLIKASI LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN LIMPASAN PERMUKAAN PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS) (indra mulia, 2018) ,

ring infiltrometer, pembuatan lubang resapan menggunakan bor tanah dengan mengikuti kontur lahan dan arah tajuk tanaman pala. lubang resapan dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan diameter 15 cm dengan kedalaman 80-100 cm sebagai tampungan air permukaan, serta melakukan perhitungan debit aliran permukaan. berdasarkan hasil penelitian bahwa curah hujan yang tinggi dengan kondisi lahan yang berlereng sangat mempengaruhi aliran permukaan dan laju infiltrasi yang terjadi. semakin tinggi curah hujan maka semakin tinggi pula terjadi aliran permukaan dan infiltrasi sehingga menyebabkan air yang masuk ke dalam lubang resapan semakin tinggi. laju penyerapan ekivalen pada masing-masing diameter lubang memiliki nilai tertinggi pada kedalaman tanah 25 cm, yaitu nilai pada lubang resapan diameter 10 cm sebesar 2,71 cm/menit sedangkan pada lubang resapan diameter 15 cm memiliki nilai laju penyerapan ekivalen sebesar 2,16 cm/menit, dengan demikian lubang resapan diameter 10 cm lebih cepat untuk menghabiskan air di dalam lubang daripada lubang resapan diameter 15 cm. nilai debit tertinggi dalam 4 hari hujan pada diameter 10 cm yaitu pada lubang resapan 6 di hari hujan ke-3 sebesar 0,00023 m3/jam dengan volume air di dalam lubang resapan 0,01411 m3/jam sehingga diperoleh persentase air yang masuk ke dalam lubang sebesar 1,58 % sedangkan lubang resapan diameter 15 cm nilai debit tertinggi terdapat pada lubang resapan 3 dan 4 di hari hujan ke-1 sebesar 0,00163 m3/jam dengan volume 0,03548 m3/jam sehingga diperoleh persentase air yang masuk ke dalam lubang resapan sebesar 4,47

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

TAMAN WISATA PALA DI ACEH SELATAN (Ega Puspita Dewi, 2017) ,

STUDI ETNOBOTANI PALA DI KABUPATEN ACEH SELATAN (cut windasari, 2014) ,

PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP LUAS DAERAH RESAPAN AIR DI SUB DAS LAUT TAWAR (Imam Cato Reyhan, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi