Mufadhil. ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELEMBABAN RELATIF DI PABRIK PENGGILINGAN PADI CV. MEUTUAH BARO DAN UD. HSLM KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2013

Abstrak

Ringkasan sistem penggilingan langsung adalah suatu sistem penggilingan dimana proses dari gabah menjadi beras giling dilakukan sekali jalan. sistem ini menggunakan ban berjalan, sehingga proses pemecah kulit gabah dan proses penyosohan dilakukan secara berurutan dan bersamaan. biasanya diterapkan pada penggilingan skala besar, karena memerlukan unit alat yang lebih banyak. salah satu faktor yang penting dari lingkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktifitas kepada pegawai/karyawan ialah adanya penerangan yang baik. pencahayaan adalah satu permasalahan yang akan timbul tanpa disadari oleh manusia yang akan bekerja di bidang industri, baik itu industri besar maupun industri kecil. adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pencahayaan pada lokasi serta memetakan penyebaran pencahayaan di seluruh lokasi penggilingan padi, mengetahui maksimal pencahayaan yang aman bagi pekerja dari bahaya kerja, dan mengetahui kelembaban ruangan masing-masing pabrik.

Baca Juga : PENERAPAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI PEMBOROSAN PENGGILINGAN PADA KILANG PADI (STUDI KASUS : CV MEUTUAH BARO) (Rahmat Arfaz, 2019) ,

Baca Juga : TINGKAT PENDAPATAN USAHA KILANG PADI DI GAMPONG COT YANG KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR. (Salwati.AR, 2016) ,

litian menggunakan acuan bsni (badan standarisasi nasional indonesia) dan keputusan menteri kesehatan nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri. penelitian pengukuran pencahayaan menggunakan lux meter dan penelitian pengukuran kelembaban menggunakan termometer bola basah dan kering. berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di pabrik meutuah baro diperoleh data pencahayaan sebagai berikut: (1) rata-rata tingkat pencahayaan di ruang produksi 1 pada l1 adalah sebesar 96 lux, l2 sebesar 66 lux, dan l3 sebesar 48 lux. (2) rata-rata tingkat pencahayaan di ruang produksi 2 pada l1 adalah sebesar 132 lux, l2 124 lux, dan l3 132 lux. (3) rata-rata pencahayaan di ruang mesin pada l1 adalah sebesar 42 lux, l2 34 lux, dan l3 32 lux. (4) rata-rata tingkat pencahayaan pada ruang transportasi pada l1 adalah sebesar 16 lux, l2 13 lux, dan l3 6 lux. sedangkan pabrik hslm pada l1 diperoleh data sebesar 51 lux, l2 48 lux, dan l3 sebesar 41 lux. hasil penelitian pengukuran kelembaban di pabrik meutuah baro diperoleh data sebagai berikut: (1) rata-rata kelembaban pada ruang produksi 1 adalah sebesar 81.4%. (2) rata-rata kelembaban pada ruang produksi 2 adalah sebesar 77.2%. (3) rata-rata kelembaban pada ruang mesin adalah sebesar 73.1%. hasil penelitian pengukuran kelembaban di pabrik hslm diperoleh data sebagai berikut: (1) rata-rata kelembaban pada wilayah 1 adalah sebesar 79.2%. (2) rata-rata kelembaban pada wilayah 2 adalah sebesar 81.4%. tingkat pencahayaan di pabrik meutuah baro dan pabrik hslm masih di bawah standar. tingkat kelembaban di pabrik meutuah baro dan pabrik hslm melebihi standar yang dianjurkan oleh keputusanmenteri kesehatan nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

PENGARUH KEPEMILIKAN ASET TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (Novianti, 2017) ,

PEMANFAATAN DANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (MIFTAHUL JANNAH, 2020) ,

EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI SAPI ACEH MENGGUNAKAN SEMEN BEKU SAPI EKSOTIK MELALUI PROGRAM UPSUS SIWAB DI KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (HAKIKA AMASENA, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi