Zaitun Ritaqwin. EKSPLORASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) RAKYAT DI ULTISOL ACEH TAMIANG. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Ringkasan zaitun ritaqwin. eksplorasi fungi mikoriza arbuskula pada perkebunan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) rakyat di ultisol aceh tamiang, dibawah bimbingan fikrinda sebagai pembimbing utama dan syakur sebagai pembimbing anggota. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi fungi mikoriza arbuskula pada perkebunan kelapa sawit rakyat di ultisol. penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa dan kebun percobaan fakultas pertanian universitas syiah kuala, darussalam. isolasi identifikasi dan pengamatan kolonisasi fma pada akar tanaman dilakukan di laboratorium biologi tanah fakultas pertanian universitas syiah kuala. analisis beberapa sifat kimia tanah dilakukan di balai pengkajian teknologi pertanian (bptp) aceh, banda aceh. penelitian dilaksanakan mulai bulan januari sampai juni 2014. penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang terdiri atas dua tahap percobaan. tahap pertama eksplorasi fungi mikoriza arbuskula langsung dari sampel tanah rizosfer

Baca Juga : EFEKTIVITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA ULTISOL DAN HISTOSOL (REKI JUNIADI, 2016) ,

Baca Juga : POPULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DI RIZOSFER KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA PERKEBUNAN RAKYAT DAN PT. KALISTA ALAM DI KAWASAN RAWA TRIPA (Maulidin, 2015) ,

kelapa sawit dan tahap kedua eksplorasi fungi mikoriza arbuskula melalui kultur trapping dengan menggunakan tanaman inang jagung, sorgum dan kudzu. pengamatan yang diamati meliputi jumlah jenis spora fungi mikoriza arbuskula sama persentase kolonisasi akar pada metode isolasi langsung dan metode kultur trapping dengan menggunakan sampel tanah pada rizosfer kelapa sawit umur 5 bulan, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun. hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan jenis spora fma pada semua umur tanaman dari sampel tanah rizosfer kelapa sawit (5 bulan, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun) lebih banyak pada kultur trapping dibandingkan dengan menggunakan isolasi langsung. jumlah spora fma terbanyak ditemukan pada kultur trapping terdapat pada umur 5 tahun dengan tekstur tanah lempung liat berdebu (172 spora), sedangkan pada isolasi langsung pada umur 5 bulan dengan tekstur tanah liat berdebu (11 spora). jenis spora pada kultur trapping adalah glomus, acaulospora dan gigaspora, sedangkan pada isolasi langsung adalah glomus. tanaman inang yang menghasilkan spora fma terbanyak adalah sorgum, sedangkan kolonisasi fma tertinggi dari keempat jenis tanaman inang dijumpai pada akar tanaman jagung (78%) dengan kriteria sangat tinggi.

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

EKSPLORASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DARI RIZOSFER BERBAGAI UMUR KELAPA SAWIT DENGAN KULTUR TRAPPING PADA PTPN I PULO TIGA, KABUPATEN ACEH TAMIANG (Isnu Hidayawati, 2015) ,

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA INDIGENOUS DAN PUPUK ROCK PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) DI MAIN NURSERY PADA HISTOSOL (MUHAMMAD IQBAL, 2016) ,

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA ULTISOL DAN HISTOSOL (M.alfi Chairi, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi