| |
ashabul anhar. PENGARUH PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP KEJADIAN INFARK MIOKARDRNST-ELEVASI. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015 |
|
AbstrakAbstrak
infark miokard st-elevasi (stemi) merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan adanya gejala khas iskemia miokard yaitu elevasi segmen st pada 2 atau lebih sadapan ekg yang menetap dan peningkatan biomarker nekrosis miokard.stemi terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injury ini dicetuskan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi dan akumulasi lipid. sealin faktor-faktor pencetus yang telah disebutkan sebelumnya, faktor hematologi, yaitu penurunan kadar hemoglobin (hb) juga menjadi faktor risiko independen. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan kadar hb terhadap kejadian stemi di rsud dr. zainoel abidin banda aceh pada periode januari-desember 2013. metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian analitik observasional retrospektif dengan menggunakan pendekatan kasus kontrol (case control). selama periode tersebut diperoleh data sebanyak 130 pasien dan setelah dilakukan pemilahan didapatkan 65 sampel
Baca Juga : LOKASI INFARK DENGAN BRADIKARDI PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN DAN RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEH (OCTAMI RULIANI, 2018) ,
Baca Juga : PENGARUH PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP KEJADIAN INFARK MIOKARDRNST-ELEVASI (ashabul anhar, 2015) , mi dan 65 sampel pembanding, sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medik pasien. data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square fisher exact. hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hb dengan kejadian stemi (p= 0,004 ; p value < 0,05) dan dilanjutkan dengan uji analisis multivariat regresi logistik untuk meniai hubungan antar setiap variabel independen (rendah, normal, tinggi) terhadap kejadian stemi. hasil uji multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kelompok hb rendah dengan kelompok hb normal sebagai pembanding dengan nilai (p= 0,003 ; p < 0,05) dan nilai or=0,33(ik 95% ; 0,16-0,68). kelompok dengan hb rendah mempunyai kemungkina 0,33 kali untuk mengalami stemi dibandingkan dengan pasien yang memiliki kadar hb normal. nilai or < 1 ini juga menjelaskan bahwa kadar hb yang rendah berperan sebagai faktor protektif untuk terjadinya stemi. sedangkan untuk kelompok hb tinggi dan kelompok hb normal tidak memiliki hubungan yang bermakna p=0,682. kata kunci : infark miokrad st-elevasi , kadar Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKOSILASI (HBA1C) TERHADAP KEJADIAN KARDIOVASKUKAR MAYOR PADA PASIEN PASCA INFARK MIOKARD AKUT (SRY AUDIAN ANSARI, 2019) ,HUBUNGAN LOKASI INFARK DENGAN RISIKO ACUTE KIDNEY INJURY PADA ST-ELEVASI MIOKARD INFARK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (INDRI AFRIANTI, 2019) , PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH VENA SEBELUM DAN SESUDAH BEKAM (Muniati Syahadah, 2015) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |