| |
Dwi Prianto. HUBUNGAN GEJALA GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA DI POLIKLINIK PARU RUMAH SAKIT UMUM ZAINOEL ABIDING BANDA ACEH PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2014. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015 |
|
AbstrakAbstrak
latarbelakang: menurut global initiative for asthma (gina) tahun 2014 bahwa asma merupakan penyakit kronik saluran pernapasan yang mempengaruhi 1-18% penduduk, bervariasi diberbagai negara. serangan asma bronkial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah gastroesophageal reflux disease (gerd). hubungan antara gerd dan asma pertama kali dikemukakan oleh sir william osler pada tahun 1892. gerd berhubungan dengan asma bronkial terutama pada asma yang tidak terkontrol. tingkat kontrol asma lebih mengarah kepada upaya pengendalian gejala klinik penyakit termasuk perbaikan fungsi paru. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gejala gerd dengan tingkat kontrol asma pada penderita asma bronkial di poli paru rsudza banda aceh periode september sampai oktober 2014.
metode: jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. pengambilan data dilakukan pada bulan september sampai oktober 2014. pengambilan data menggunakan
Baca Juga : HUBUNGAN TINGKAT KONTROL ASMA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DI POLIKLINIK PARU RSUDZA BANDA ACEH (Ety Suhira, 2015) ,
Baca Juga : HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP KEJADIAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Amelia Wijaya Agustin, 2015) , teknik non probability sampling dengan menggunakan consecutive sampling pada 59 responden penderita asma bronkial. data dikumpulkan melalui kuesioner gerdq untuk menilai gejala gerd dan kuesioner act untuk menilai tingkat kontrol asma kemudian hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square. hasil: gejala gerd pada penderita asma yang tidak terkontrol yaitu sebanyak 32 responden (54,2%), sedangkan gejala gerd pada penderita asma terkontrol sebagian adalah sebanyak 4 responden (6,8%). penderita asma yang tidak mengalami gejala gerd dan mempunyai asma tidak terkontrol adalah sebanyak 11 responden (18,6%), sedangkan penderita asma yang tidak mengalami gerd dan memiliki kontrol asma sebagian adalah sebanyak 12 responden (20,3%). simpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara gejala gerd dengan tingkat kontrol asma pada penderita asma bronkial di poli paru rsudza banda aceh periode september sampai oktober 2014 (p=0,001). gejala klinis gerd yang paling sering dialami penderita asma adalah regurgitasi yaitu sebanyak 31 responden (86,1%). kata kunci: gejala gerd, tingkat kontrol asma, asma Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN ASMA DENGAN DERAJAT ASMA DAN TINGKAT KONTROL ASMA DI POLIKLINIK PARU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Zabit Waladi, 2016) ,HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN ASMA DENGAN DERAJAT ASMA DAN TINGKAT KONTROL ASMA DI POLIKLINIK PARU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Zabit waladi, 2014) , HUBUNGAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA PADA PASIEN ASMA DI POLIKLINIK PARU RSUDZA KOTA BANDA ACEH (Suci Rahmi, 2015) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |