Raihan Ichtiar Riyana. ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT DENGAN FILLER ABU BATU DAN SEMEN PORTLAND (25% : 75%). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015

Abstrak

Abstrak kekuatan suatu jalan sangat dipengaruhi oleh kualitas konstruksi perkerasan jalan yang dilaksanakan. salah satu material pada perkerasan jalan adalah aspal. campuran aspal yang biasa digunakan adalah campuran aspal panas (hotmix) yang memerlukan pengontrolan suhu karena memiliki sifat viskositas/kekentalan yang sangat dipengaruhi oleh temperatur. oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tentang aspal emulsi dan campuran aspal emulsi dingin (caed) karena tidak terpengaruh oleh pengontrolan suhu. aspal emulsi memiliki tingkat viskositas yang rendah, tidak perlu dipanaskan dan tidak menimbulkan polusi, tetapi juga memiliki kekurangan yaitu kelemahan pada umur awal sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk meningkatkan kekuatan karena membutuhkan penguapan kandungan air yang mengakibatkan berkurangnya workability saat proses pemadatan. berdasarkan kekurangan yang dimiliki caed tersebut, maka dilakukan pengujian caed dengan memvariasikan filler berupa abu batu dan

Baca Juga : ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT DENGAN PERSENTASE FILLER RNABU BATU DAN SEMEN PORTLAND 50% : 50% (Muhammad Fazil, 2015) ,

Baca Juga : ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT MENGGUNAKAN FILLER RNSEMEN PORTLAND (Putri Fajrina, 2015) ,

en portland dengan persentase 25% : 75%. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persentase abu batu dan semen portland (25% : 75%) sebagai filler pada caed menggunakan campuran emulsi bergradasi rapat (cebr) dan untuk mengetahui karakteristik marshall terhadap masa curing 0, 1, 3 dan 7 hari. caed pada penelitian ini menggunakan cebr tipe v. pengujian yang akan dilakukan yaitu dengan pengujian marshall. variasi filler abu batu dan semen portland (25% : 75%) digunakan pada saat pengujian marshall terhadap masa curing 0, 1, 3, dan 7 hari, sedangkan filler yang digunakan dalam pengujian kadar air penyelimutan, kadar air pemadatan, enersi pemadatan dan kadar aspal residu optimum (karo) yaitu filler abu batu. hasil dalam penelitian ini adalah dari masa curing 0, 1, 3 dan 7 hari stabilitas semakin meningkat dan menggunakan filler abu batu dan semen portland (25% : 75%) dapat memudahkan campuran pada saat pengadukan karena air dalam campuran lebih cepat mengikat dibandingkan dengan campuran yang menggunakan filler abu batu. kata kunci : aspal emulsi, caed, filler, abu batu, semen

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) BERGRADASI RAPAT DENGAN PERSENTASE FILLER ABU BATU DAN SEMEN PORTLAND 75%:25% (Indra Suryana Muhti, 2015) ,

STUDI KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AC-WC MENGGUNAKAN VARIASI MATERIAL FILLER (ISWARDI, 2014) ,

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) MENGGUNAKAN MATERIAL BASALT DENGAN ASPAL PEN. 60/70 UNTUK BERBAGAI JENIS FILLER ( STUDI KASUS : FILLER ABU BATU, SEMEN PORTLAND DAN FLY ASH BATUBARA ) (Tarmizi, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi