Cut Hastina Widya. PERAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA TANI SENGON YANG BERWAWASAN AGRIBISNIS DI KECAMATAN TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2020

Abstrak

Di indonesia kerusakan hutan sudah cukup parah, hal ini menyebabkan hutan tak mampu lagi menjadi pemasok utama kayu sebagai bahan baku industri sementara kebutuhan kayu sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan masyarakat sangat tinggi, terus meningkat, dan tidak dapat tergantikan. keperluan tersebut diantaranya untuk bahan kontruksi bangunan, perabotan rumah tangga, industri kertas, dan ekspor. kayu sengon adalah hasil budidaya dari hutan rakyat. jenis kayu hutan rakyat lainnya adalah kayu jati, mangium, mahoni, rasamala, gmelina, jabon, meranti, dan lain - lain.pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tidak sulit, bnkayunya serbaguna dan memiliki nilai ekonomis tinggi, masa tabang relatif singkat, dapat memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah, dan pasarnya luas. oleh karena itu pemerintah berinisiatif meluncurkan program sengonisasi yaitu budidaya sengon untuk memenuhi menyelamatkan dan melestarikan hutan dan lahan, serta untuk memenuhi

Baca Juga : ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERKEUNAN GAHARU (AQUILARIA MALACCENSIS) DI DESA TEUPIN RUSEP KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (STUDI KASUS : CV. GAHARU ACEH LESTARI) (Novandri, 2020) ,

Baca Juga : PEMETAAN POTENSI KONVERSI KAWASAN HUTAN MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN ANALISIS SPASIAL DI KABUPATEN BIREUEN (Naufal, 2018) ,

tuhan kayu industri masyarakat. kegiatan ini berada di bawah naungan dan peranan dinas perkebunan dan kehutanan untuk memberikan informasi dan bimbingan tentang budidaya sengon yang baik kepada petani mulai dari kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,sampai ke pemasaran hasilnya.kenyataan menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi oleh petani dan pelaku pasar lainnya adalah: masih rendahnya pengetahuan petani tentang tata cara bertani atau berkebun sengon (budidaya, pemanenan, penanganan pasca panen) yang baik, terbatasnya akses informasi pasar oleh petani. dari dinas sendiri kurangnya tenaga kerja penyuluh kehutanan dan perkebunan di bandingkan dengan jumlah penyuluh di bidang pertanian lainnya yang belum mencapai target yang diinginkan, masih sedikit yaitu berjumlah 9 orang yang dibagi dan disebar di kabupaten aceh utara yang jumlah kecamatannya sebanyak 27 kecamatan, jadi setiap peyuluh memegang 3 kecamatan sekaligus sebingga tidak semua informasi tersampaikan dan bimbingan kepada petani terlaksana dengan baik, hal ini sangat berpengaruh kepada tingkat "efektifitas" penelitian ini dilakukan di wilayah kerja dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten aceh utara. penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), dengan pertimbangan kecamatan ini merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani sengon dan merupakan sentral produksi sengon yang berada diurutan teratas di kabupaten aceh utara. objek dalam penelitian ini adalah petani sengon yang berada di kecamatan tanah luas kabupaten aceh utara. dengan ruang lingkup penelitian yang terbatas pada peran dinas kehutanan dan perkebunan terhadap efektifitas pelaksanaan kegiatan usahatani sengon yang berwawasan agribisnis di wilayah kerja dinas. metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling dimana cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan nilai atau urutan tertentu yang ada dalam populasi tersebut (nasution, 2004). dan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan petani sengon yang tersebar di 6 desa dan jumlah populasi sebesar 300 orang petani sengon dalam kecamatan tanah luas. persentase jumlah sampel sebesar 10 % dari jumlah populasi setiap desa sampel yang penentuannya dilakukan dengan cara acak (random sampling).hasil dari penelitian ini adalah peran dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten aceh utara dalam pelaksanaan kegiatan usahatani sengon yang berwawasan agribisnis (penyediaan sarana produksi, budidaya, pasca panen, dan pemasaran hasil sengon) di kecamatan tanah luas belum efektif karena masih sedikit dan kurangnya tenaga penyuluh yang belum mencapai target yang diinginkan dan dibutuhkan petani, sehingga tidak semua informasi tersampaikan dan bimbingan terlaksana kepada petani sengon dengan baik.diharapkan dinas kehutanan dan perkebunan untuk lebih memperhatikan dan memberikan informasi dan inovasi-inovasi baru kepada petani dalam berusahatani, dan peran dinas diharapkan dapat membuka wawasan baru kepada petani untuk mengadopsi prinsip-prinsip agribisnis untuk dapat meningkatkan kemampuan diri dalam membudidaya dan mengolah hasil pertanian untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

Tulisan yang relevan

PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH (PEMILUKADA ) TAHUN 2006 DAN 2012 DI KECAMATAN TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA (Muhammad Noval , 2016) ,

PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETANI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) DI KECAMATAN SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR (Eka Yustika, 2018) ,

ANALISIS KONTRIBUSI PENGHASILAN WANITA PADA CV. USAHA GELORA TANI DI KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA (Rahmah Caesary Nazir, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi