YANDI YUSNANDAR. PENENTU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DAN STANDAR HIDUP LAYAK KEPALA RUMAH TANGGA DI INDONESIA. Banda Aceh : Fakultas Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2020

Abstrak

Abstrak tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor penentu partisipasi angkatan kerja dan dan pencapaian standar hidup layak oleh kepala rumah tangga di indonesia. data individual diperoleh dari survey angkatan kerja nasional yang dilakukan di seluruh wilayah indonesia pada agustus 2018. metode koreksi heckman digunakan untuk menangani bias yang timbul akibat seleksi sampel. analisis tahap pertama metode koreksi heckman mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti status perkawinan dan jumlah anak balita di dalam rumah tangga memberikan pengaruh positif yang berbeda terhadap partisipasi angkatan kerja kepala rumah tangga yang berjenis kelamin laki-laki dan yang perempuan, sedangkan efek dari gangguan kesehatan adalah negatif pada laki-laki dan juga perempuan. probabilitas prediksi partisipasi angkatan kerja yang lebih tinggi pada laki-laki ketimbang perempuan mencerminkan kuatnya pengaruh budaya paternalistik di indonesia yang memberikan laki-laki peran sebagai

Baca Juga : PEMBANGUNAN MANUSIA, KETIMPANGAN GENDER DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (USWATUN HASANAH, 2019) ,

Baca Juga : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA WANITA DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (Agusmanidar, 2020) ,

ri nafkah utama dalam rumah tangga. selanjutnya dalam analisis tahap kedua ditunjukkan bahwa semua jenjang pendidikan memberikan efek positif terhadap rasio pencapaian standar hidup layak dengan efek positif yang meningkat secara inkremental seiring dengan peningkatan pendidikan individu kepala rumah tangga. partisipasi dalam program-program pelatihan juga memberikan kontribusi positif, dan ini semakin penting artinya jika individu kepala rumah tangga hanya mengenyam tingkat pendidikan dasar dan menengah pertama. sementara itu, pengaruh dari usia adalah yang paling lemah dibandingkan dua prediktor lainnya. secara umum, kepala rumah tangga berjenis kelamin perempuan mendapatkan pengaruh yang lebih lemah dari semua determinan pencapaian standar hidup layak. temuan-temuan ini semakin menguatkan arti penting pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan di bangku sekolah dan program-program pelatihan terhadap pencapaian standar hidup layak, meskipun efek positifnya mengalami penurunan seiring dengan kenaikan tingkat kemiskinan wilayah tempat tinggal kepala rumah tangga. berkaca dari temuan-temuan ini, diperlukan kebijakan publik dalam rangka peningkatan modal-manusia kepala rumah tangga dengan terus melanjutkan program wajib belajar dua belas tahun, insentif lanjutan studi ke jenjang pendidikan tinggi, serta fasilitasi program-program pelatihan yang relevan. program-program perlindungan sosial bagi kelompok rumah tangga lanjut usia serta pengurangan disparitas ekonomik antar wilayah turut pula menjadi kebijakan publik yang perlu dijaga keberlanjutannya. kata kunci: standar hidup layak, partispasi angkatan kerja, metode koreksi

Tulisan yang relevan

INKLUSI KEUANGAN DAN KEMISKINAN DI INDONESIA (Hasta Pratama, 2018) ,

DETERMINASI PEKERJA ANAK DI INDONESIA (Heri Sandra, 2020) ,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RNTINGKAT PENGANGGURAN DI ACEHRNANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI ACEH (Fatimah, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi