Irvandra Fatmal. ANALISIS NILAI KEGIATAN SOSIAL DAN EKONOMI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DI KABUPATEN ACEH BESAR. Banda Aceh : Fakultas Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2020

Abstrak

Ringkasan pentingnya perhitungan analisis kegiatan sosial dan ekonomi, karena setiap kegiatan pembangunan dengan padat modal harus dapat mendorong dan mempercepat keberhasilan pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. dengan di bangunnya taman teknologi pertanian diharapkan ber dampak positif bagi petani dan meningkatkan pendapatan daerah. taman teknologi pertanian (ttp) merupakan tempat untuk mengembangkan inovasi di bidang pertanian yang telah dikaji, untuk diterapkan dalam skala ekonomi, berfungsi juga sebagai tempat pelatihan, wahana edukasi pertanian, pemagangan dan pusat diseminasi inovasi teknologi pertanian. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis nilai kegiatan sosial dan ekonomi dari proses alih teknologi taman teknologi pertanian di kabupaten aceh besar dan untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi terhadap kendala-kendala dalam proses alih teknologi untuk mencapai tujuan ttp. penelitian dilaksanakan di ttp yang terletak

Baca Juga : ANALISIS NILAI KEGIATAN SOSIAL DAN EKONOMI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DI KABUPATEN ACEH BESAR (Irvandra Fatmal, 2020) ,

Baca Juga : TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DINAMIKA HUBUNGAN SOSIAL MASYARAKAT TANI GAMPONG PADANG BAK JUMPA KECAMATAN TANGAN-TANGAN KABUPATEN ABDYA (SUPRIADI, 2018) ,

i kota jantho, kabupaten aceh besar provinsi aceh dengan menggunakan metode wawancara dengan teknik observasi, wawancara yang dibantu dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan serta dokumentasi. metode analisis yang digunakan pada rumusan masalah : nilai kegiatan sosial dari proses alih ttp dan apa saja kendala serta solusi dalam proses alih teknologi untuk mencapai tujuan ttp yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, sedangkan rumusan masalah analisis nilai kegiatan ekonomi data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. metode penelitian deskripstif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan fakta dan data mengenai nilai kegiatan sosial dan ekonomi di ttp. berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kegiatan sosial di ttp dapat di lihat dari pendidikan dan pelatihan yang di berikan kepada petani sehingga tercipta suatu inovasi teknologi pertanian yaitu terjadinya peningkatan produksi padi sawah sebelumnya hanya 4 ton/ha sekarang naik menjadi 5-6 ton/ha, selain dari pada pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada petani faktor-faktor naiknya produksi padi sawah di karenakan dengan penggunaan benih padi varietas unggul baru, penanaman dengan system tanam jajar legowo yang di adopsi oleh petani dan pemberian pupuk yang tepat dosis dan sesuai kebutuhan atau pemupukan seimbang dan juga faktor ketersediaan air untuk persawahan karena ttp telah membangun infrastruktur dan merehab saluran irigasi sehingga ketersediaan air tetap tercukupi. nilai kegiatan ekonomi dengan keberadaan ttp dapat di lihat dari tersedianya benih padi varietas unggul baru di ttp sehingga memudahkan petani dan tersedianya alat mesin pertanian (rice transplanter dan traktor) yang lebih murah nilai sewanya di bandingkan dengan alsintan yang ada di luar ttp. penggunaan alat mesin pertanian terbukti lebih efektif dan efisien secara waktu dan biaya dibandingkan dengan pertanian tradisional. penanaman secara manual jumlah benih padi yang dibutuhkan adalah: 25 kg/ha, sedangkan dengan menggunakan mesin tanam rice transplanter kebutuhan benih per dapog (tray) persemaian adalah 90-100 gram. keunggulan lainnya yaitu dapat dengan mudah menanam padi dengan sistem jajar legowo 2:1, mampu menggantikan 20 tenaga kerja tanam/ hektar, mampu menurukan biaya tanam dan mempercepat waktu tanam mencapai 6-7 jam/ha. selama kurun waktu 2015-2018 alat mesin tanam rice transplanter yang ada di ttp sudah beroperasi mencapai 120 ha dengan biaya sewa rp. 2.000.000 /ha dengan jumlah total rp.768,000,000. sedangkan jasa alat mesin pertanian 2 unit roda empat yang sudah beroperasi dari tahun 2015-2018 utilitas penggunaan traktor hanya berkisar 7-8 jam/hari, cakupan lahan 3 ha, dengan luas lahan mencapai 30 ha maka waktu yang di butuhkan 8-9 hari untuk pekerjaan olah tanah, tentunya masih jauh dari batas maksimal penggunaan yang dapat mencapai 15 jam/hari. dengan periode musim tanam serentak di kawasan, maka waktu pengolahan tanah hanya sekitar 3 - 4 minggu, untuk meningkatkan pemasukan/pendapatan maka utilitas traktor harus ditingkatkan menjadi batas maksimal 15 jam, dengan konsekuensi menambah operator dan lembur. dengan biaya sistem sewa hanya rp. 130/mtr atau rp. 1.300.000/ha, sampai dengan tahun 2018 casflow/aliran kas di ttp sudah mencapai rp. 546.000.000. selanjutnya kendala dan solusi dalam proses alih teknologi untuk mencapai tujuan ttp, selama kurun waktu tahun 2015-2018 peneliti menemukan kendala yang sangat penting yaitu : meningkatkan peran komunikasi dalam menyampaikan inovasi teknologi pertanian ke petani, karena seluruh rangkaian pelaksanaan yang ada harus disertai dengan komunikasi yang baik, komunikasi dalam menyampaikan informasi ke petani, penyuluh pertanian dan mahasiswa bisa melalui dua proses komunikasi yaitu komunikasi secara langsung (tatap muka) atau bisa juga komunikasi

Tulisan yang relevan

TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR (Irva Zahara, 2018) ,

EKSTERNALITAS INFRASTRUKTUR HIJAU (STUDI KASUS: TAMAN SARI DI KOTA BANDA ACEH) (BUNGA AMBARIANI, 2018) ,

DAMPAK KEBERADAAN TAMAN RUSA TERHADAP PENDAPATAN PEKERJA DI SEKITAR DESA LAMTANJONG KECAMATAN SUKAMAKMUR SIBREH KABUPATEN ACEH BESAR (Fuji Gita Mahardhika, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi