JETNO HARJA. KELAYAKAN PEMBANGUNAN JEMBATAN LAWE ALAS – PEDESI KUTACANE ACEH TENGGARA BERDASARKAN ANALISA NILAI EKONOMI TRANSPORTASI. Banda Aceh : Fakultas Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2020

Abstrak

Tesis kelayakan pembangunan jembatan lawe alas – pedesi kutacane aceh tenggara berdasarkan analisa nilai ekonomi transportasi jetno harja 1509200060010 program studi magister teknik sipil jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas syiah kuala abstrak kutacane adalah sebuah kota yang terdapat pada kabupaten aceh tenggara, penghasilan ekonomi masyarakatnya mayoritas berasal dari hasil pertanian dan perkebunan, hasil produksi dari jagung dan coklat didistribusikan kepusat kota dari beberapa kecamatan yang terdapat pada seberang sungai alas yaitu sungai yang memisahkan beberapa kecamatan tersebut dari pusat kota. karena itu di bangunlah jembatan lawe alas – pedesi, untuk mempermudah distribusi hasil produksi dengan mengurangi jarak dan waktu tempuh. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jembatan lawe alas – pedesi, pada biaya operasional kendaraan, produksi pertanian, perkebunan berdasarkan producer surplus, dan menghitung kelayakan ekonomi

Baca Juga : PENGENDALIAN BANJIR DENGAN KONSEP EKOHIDRAULIK DI SUNGAI LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGAARA (M. Arif Nugraha, 2019) ,

Baca Juga : RITUAL ADAT ALAS PEMAMANEN DI DESA BAMBEL KUTACANE KABUPATEN ACEH TENGGARA (Enggi Raseha, 2019) ,

gunan meliputi benefit cost ratio (bcr), net present value (npv), economic internal rate of return (eirr). hasil dari penelitian ini mendapatkan total selisih nilai waktu sebesar rp 61.747,-/kendaraan, total selisih biaya operasional kendaraan (bok) sebesar rp4.128,-/kendaraan. besar keuntungan petani (jagung) selama 25 tahun di dapat sebesar rp197.392.182.750,-/musim tanam, total selisih untuk keuntungan petani (kakao) selama 25 tahun di dapat sebesar rp21.777.388.950,-/musim tanam. kelayakan ekonomi pembangunan jembatan lawe alas – pedesi didapat pada tahun 2045 sudah memenuhi standar kelayakan untuk semua discount rate. pada bcr diperoleh discount rate 10% adalah 1,73, discount rate 12% adalah 1,39 dan pada discount rate 15% adalah 1,03, dan pada net present value discount rate 10% diperoleh npv rp23.261.832.193,- discount rate 12% diperoleh npv rp11.635.498.512,- dan pada discount rate 15% diperoleh npv rp764.113.537,-. sedangkan nilai eirr yang diperoleh pada discount rate sebesar 15,29%, ini menunjukkan jembatan lawe alas – pedesi layak untuk dibangun dengan suku bunga pinjaman bank dengan 15,29%. parameter perubahan bcr, npv dan eirr dengan beberapa skenario analisis sensitifitas didapatkan hasil kelayakan pada pembangunan jembatan lawe alas – pedesi (alternatif) didapat pada tingkat suku bunga 10% dan 12 % dari 10 (sepuluh) skenario yang dilakukan, sedangkan pada suku bunga 15% kelayakan pembangunan didapat pada skenario 1 (satu), 5 (lima), 6 (enam), dan 7 (tujuh), ini menunjukkan pembangunan jembatan lawe alas – pedesi (alternatif), layak dilakukan. kata kunci : jembatan lawe alas – pedesi, aceh tenggara, nilai waktu, bok, producer surplus, kelayakan ekonomi, analisis

Tulisan yang relevan

POLA INTERAKSI MASYARAKAT SUKU ALAS DAN SUKU BATAK DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT (DIDESA LAWE BEKUNG,KECAMATANBADAR, KABUPATEN ACEH TENGGARA) (CHERLY AULIA, 2018) ,

PEMETAAN RISIKO BANJIR BANDANG DI KECAMATAN LAWE SIGALA-GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA (SUCI ANANDA, 2019) ,

ANALISA KINERJA JALAN BLANGKEJEREN - KUTACANE (STUDI KASUS STA 476+000 S/D STA 477+000) (Kausar Hidayat, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi