NURUL FADILAH. PENERTIBAN PENGEMIS PEREMPUAN DI KOTA BANDA ACEH. Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Abstrak peraturan wali kota banda aceh nomor 7 tahun 2018 memerintahkan dinas sosial untuk melakukan penertiban pengemis, guna mengurangi jumlah engemis di banda aceh. namun, jumlah pengemis di kota banda aceh semakin hari semakin bertambah. penelitian ini bertujuan untuk melihat berbagai kendala dan dinamika penertiban pengemis, yang kemudian dianalisa menggunakan teori strukturasi antony giddens. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dengan metode pengembilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. hasil penelitian ini menunjukan bahwa penertiban pengemis perempuan yang dilaksanakan oleh dinas sosial kota banda acehmengalami beberapa hambatan yaitu; identitas kependudukan dari para pengemis yang dirazia, fasilitas yang berada dirumah singgah, mental kesadaran pengemis untuk bertahan, terorganisir ada tempat untuk menampung pengemis dan masyarakat yang selalu memberikan sedekah karena doktrin agama. hambatan tersebut disebabkan oleh pengemis sebagai agen yang

Baca Juga : UPAYA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DALAM MENANGGULANGI PENGEMIS DI KOTA BANDA ACEH (Afzal, 2016) ,

Baca Juga : PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENANGANAN PENGEMIS DAN ANAK JALANAN DI KOTA KISARAN KABUPATEN ASAHAN (KARINA ADITYA PUTRI, 2020) ,

miliki kesadaran diskursif, praktis dan motif tidak sadar untuk merefleksi dan memberikan penjelas atas tindakan yang pengemis lakukakan, serta pengemis sebagai struktur yang menjadi objek penertiban oleh dinas sosial yang terdiri dari struktur singnifikasi, struktur dominasi dan struktur legitimasi yang memiliki kekuasaan dalam mengintervensi pengemis agar berhenti mengemis. kata kunci:penertiban, pengemisperempuan, agen, struktur abstract banda aceh mayor regulation number 7 of 2018 ordered the social service to curb beggars, in order to reduce the number of beggars in banda aceh. however, the number of beggars in the city of banda aceh is increasingly growing. this study aims to look at various obstacles and the dynamics of controlling beggars, which are then analyzed using antony giddens' structuration theory. this study uses a qualitative approach with the method of collecting data through observation, interviews, and documentation. the results of this study indicate that controlling women beggars carried out by the banda aceh city social service experiences several obstacles, namely; the identity of the population of the beggars being raided, the facilities in the halfway house, the mental awareness of the beggar to survive, organized there is a place to accommodate beggars and people who always give alms because of religious doctrine. these barriers are caused by beggars as agents who have discursive, practical and unconscious motives to reflect and provide explanations for the actions that beggars do, as well as beggars as structures that are subject to control by the social service consisting of singnification structures, dominance structures and legitimacy structures who has the power to intervene beggars to stop begging. keywords: order, beggars women, agents,

Tulisan yang relevan

UPAYA INSTITUSI SOSIAL DALAM MENANGGULANGI PENGEMIS ANAK DI KOTA BANDA ACEH (STUDI TERHADAP INSTITUSI FORMAL DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DI KOTA BANDA ACEH) (Nurul Hidayati, 2017) ,

PERILAKU MENGEMIS DI KOTA BANDA ACEH (Mentari, 2014) ,

POLA PEMBINAAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS (GEPENG) OLEH DINAS SOSIAL KOTA BANDA ACEH (Fahdy Murtadha, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi