Ulfa Hariyanti. IDENTIFIKASI BATUAN BAWAH PERMUKAAN GUNUNG GEURUTEE, ACEH JAYA SEBAGAI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TEROWONGAN DENGAN METODE SEISMIK. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Telah dilakukannya penelitian rencana pembuatan terowongan dikawasan gunung geurutee, aceh jaya untuk mengidentifikasi batuan bawah permukaan dan melakukan interpretasi data di kawasan tersebut. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seismik refraksi dengan menggunakan alat seismograf pasi 16s24-p pada 3 lintasan. pengukuran dilakukan pada 2 titik lokasi pengukuran dengan panjang lintasan pada bukaan terowongan masing-masing adalah line 1 sekitar 184 m, line 2 dan line 3 sekitar 230 m. 1 lintasan gunung geurutee bagian utara dan 2 lintasan pada gunung geurutee bagian selatan. data yang diperoleh berupa waktu rambat gelombang bawah permukaan yang kemudian dianalisis menggunakan software zondst2d untuk mendapatkan hasil tiba gelombang pertama dari sumber gelombang menuju geophone. hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 lapisan pada tiap lintasan pengukuran. kondisi struktur bawah permukaan kawasan gunung geurutee bagian utara yaitu berupa tanah uruk pada

Baca Juga : APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK RENCANA PEMBANGUNAN TEROWONGAN DI KAWASAN GUNUNG PARO DAN GUNUNG KULU, ACEH BESAR (SAVIRA RAMADHANI, 2018) ,

Baca Juga : PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS MASSA BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RMR (ROCK MASS RATING) DAN SMR (SLOPE MASS RATING) DI GUNUNG GEURUTEE, KECAMATAN JAYA, ACEH JAYA (ATEA BELANGI, 2019) ,

pisan pertama dengan kecepatan rambat gelombang seismik 0,5-1,5 km/s, batuan beku dengan keadaan lapuk kuat pada lapisan kedua dengan kecepatan >2,5-4,0 km/s dan batuan beku dengan lapuk kuat pada lapisan ketiga dengan kecepatan rambat gelombang seismik >4,5-6,5 km/s. sedangkan pada kawasan gunung geurutee bagian selatan didapatkan clay pada lapisan pertama dengan kecepatan rambat gelombang seismik 0,4-1,0 km/s, batuan beku dengan keadaan lapuk kuat pada lapisan kedua dengan kecepatan rambat gelombang seismik >1,6-2,0 km/s serta batuan beku massif pada lapisan ketiga dengan kecepatan rambat gelombang seismik >2,2 km/s. berdasrkan profil bawah permukaan yang diperoleh maka data tersebut dapat digunakan sebagai rujukan awal pembangunan terowongan. kata kunci: seismik refraksi, terowongan, batuan bawah permukaan., gunung

Tulisan yang relevan

APLIKASI METODE RESISTIVITAS UNTUK RENCANA PEMBANGUNAN TEROWONGAN DI GUNUNG PARO DAN GUNUNG KULU (Rizki Hermawan, 2018) ,

IDENTIFIKASI KEBERADAAN SUNGAI PURBA (PALEO-CHANNEL) DI KAWASAN KRUENG BARONA JAYA, ACEH BESAR MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI (Yulita Wahyuni, 2016) ,

IDENTIFIKASI STRUKTUR DIBAWAH PERMUKAAN KOTA JANTHO ACEH BESAR BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG PRIMER (VP) BATUAN SEBAGAI PENDUKUNG PEKERJAAN GOETEKNIK (Hendra Mahyudi, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi