IQBAL AMRAN. ANALISIS PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA BETON BERTULANG MENGGUNAKAN METODE HALF-CELL POTENTIAL MAPPING. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Beton bertulang adalah bahan konstruksi yang serbaguna, ekonomis dan sering diterapkan pada setiap bangunan. dalam beberapa kasus beton bertulang dapat bekerja dengan baik. namun, dalam beberapa keadaan lingkungan seperti lingkungan yang lebih korosif dapat mengakibatkan umur beton bertulang menjadi berkurang. salah satu metode pencegahan korosi pada beton bertulang yang sering diterapkan yaitu proteksi katodik anoda korban. peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian tentang proteksi katodik anoda korban pada beton bertulang dengan spesimen beton bertulang jarak anoda-katoda 5 mm, 10 mm, 20 mm dan tanpa anoda. tetapi hasil penelitian belum menunjukkan beton bertulang telah terproteksi dengan baik. kriteria proteksi menurut nace yaitu nilai potensial korosi berada dalam rentang nilai -850 mv s.d -1200 mv. oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut tentang proteksi korosi pada beton bertulang. penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap efektifitas proteksi katodik

Baca Juga : SIMULASI DISTRIBUSI POTENSIAL KOROSI PADA PROTEKSI KATODIK BETON BERTULANG DENGAN MEMVARIASIKAN UKURAN ELEMEN MENGGUNAKAN BEM-3D (Ginting Arief Pinanta, 2019) ,

Baca Juga : SIMULASI PENGARUH KONDUKTIFITAS BETON DAN UKURAN ANODA KORBAN TERHADAP PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BEM 3-D (Ahmad Zaim, 2016) ,

da beton bertulang yang menggunakan anoda korban zn. spesimen yang digunakan yaitu beton bertulang dengan standar mutu k250 memiliki lebar 100 mm, tinggi 100 mm, dan panjang 1000 mm dengan variasi jarak anoda-katoda 5 mm, 10 mm dan 20 mm serta yang tidak memiliki anoda. potensial korosi diukur dengan menggunakan metode half-cell potential mapping yang mengacu pada astm c876. perlakuan yang dilakukan terhadap spesimen yaitu wet-dry cycle dengan larutan nacl 3,5%. alat yang digunakan adalah digital half-cell potential meter serta alat profometer 5+ yang berfungsi mengidentifikasi baja tulangan pada beton bertulang. hasil setelah dilakukan pengukuran pada minggu ke-36 menunjukkan nilai distribusi potensial korosi sudah memasuki nilai kriteria proteksi menurut nace. nilai potensial korosi dengan selisih nilai distribusi terkecil berada pada spesimen dengan jarak anoda-katoda 20 mm yaitu nilai potensial korosi rata-rata di minggu 36 s.d 38 berada dalam rentang nilai -891 mv s.d -923 mv. pada spesimen dengan jarak anoda-katoda 5 mm dan 10 mm menunjukkan nilai distribusi potensial korosi berada dalam rentang nilai -865 mv s.d -947 mv dan -884 mv s.d -956 mv. sedangkan pada spesimen yang tidak memiliki anoda telah menunjukkan kriteria korosi level tinggi yaitu nilai rata-rata potensial korosinya -405 mv. oleh karena itu hal ini menunjukkan bahwa distribusi potensial korosi pada jarak anoda-katoda 20 mm memiliki distribusi potensial yang lebih baik dan lebih efektif dalam penerapan sistem proteksi katodik anoda korban pada beton bertulang, karena selisih antara nilai minimum dan maksimumnya menunjukkan nilai selisih yang terkecil dari pada spesimen yang memiliki anoda

Tulisan yang relevan

STUDI PENGARUH JARAK ANODA-KATODA TERHADAP DISTRIBUSI POTENSIAL KOROSI PADA SISTEM PROTEKSI KATODIK BETON BERTULANG (MUHAMMAD RIZKY, 2018) ,

SIMULASI EFEKTIFITAS DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA BALOK BETON BERTULANG DERMAGA MENGGUNAKAN METODE ELEMEN BATAS 3D (M. Rizky Hidayatullah, 2015) ,

SIMULASI EFEKTIVITAS ANODA GALVANIK PADA SISTEM PROTEKSI KATODIK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BEM-3D (Muzaiyin Arika Putra, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi