Farid Harith M. PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS GEOKIMIA BATUAN INDUK PADA BATUAN PALEOZOIK DAN MESOZOIK (STUDI KASUS: DI KECAMATAN KUTACANE, KABUPATEN ACEH TENGGARA, PROVINSI ACEH DAN SEKITARNYA). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Kebutuhan manusia atas migas masih sangat besar saat ini, sehingga dibutuhkan eksplorasi migas sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan tersebut. batuan induk adalah tempat dimana hidrokarbon terbentuk. analisis potensi batuan induk adalah suatu tahapan awal yang penting dilakukan untuk mengetahui apakah batuan induk tersebut menguntungkan atau tidak untuk dieksplorasi lebih lanjut. penelitian ini meliputi pemetaan geologi dan analisis potensi batuan induk. metode yang digunakan dalam pemetaan geologi adalah pengamatan langsung pada singkapan, pengukuran struktur geologi pada singkapan, pengamatan jenis batuan dan batas batuan, serta pengamatan terhadap geomorfologi yang dilalui selama kegiatan lapangan berlangsung. sedangkan metode analisis potensi batuan induk menggunakan metode analisis total organic carbon (toc), metode rock eval pirolisis (rep) dan metode vitrinite reflectance (vr). metode-metode ini digunakan untuk menentukan kandungan hidrokarbon, kematangan hidrokarbon, dan

Baca Juga : GEOLOGI DAN STUDI FASIES FORMASI ALAS DAERAH KECAMATAN LEUSER DAN SEKITARNYA, KABUPATEN ACEH TENGGARA, PROVINSI ACEH (RIZKI MAULANA, 2019) ,

Baca Juga : GEOLOGI DAN ANALISIS SEBARAN ENDAPAN VULKANIK FORMASI GUNUNG API LAMTEUBA, DAERAH DURUNG-LADONG DAN SEKITARNYA KABUPATEN ACEH BESAR (Thea Karnisa, 2018) ,

pe kerogen yang terdapat pada suatu batuan induk. penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah di kemudian hari. tatanan geologi daerah penelitian terdiri atas satuan batuserpih sisipan batupasir, satuan batulanau, satuan batupasir, satuan batuserpih dan satuan batugamping. satuan batuserpih sisipan batupasir, satuan batulanau, satuan batupasir dan satuan batuserpih termasuk kedalam formasi alas dengan umur karbon akhir. sedangkan satuan batugamping termasuk kedalam anggota batugamping formasi alas dengan umur triasic awal. jumlah sampel batuan yang dianalisis berjumlah 29 sampel batuan. berdasarkan analisis geokimia ditentukan 25 sampel batuan tergolong miskin toc, 2 sampel batuan tergolong cukup, 1 sampel batuan tergolong sangat baik dan 1 sampel batuan tergolong istimewa(?). terdapat 15 sampel batuan tergolong kematangan lewat matang, 2 sampel batuan telat matang, 1 sampel batuan belum matang dan 11 sampel lainnya tidak dapat ditentukan kematangannya. seluruh sampel batuan dianalisis tergolong tipe kerogen iii. satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri atas satuan geomorfologi perbukitan sangat curam dan satuan geomorfologi pegunungan curam. hasil dari penelitian yang dicapai oleh penulis adalah peta geologi, peta lintasan, peta geomorfologi serta peta persebaran sampel geokimia daerah penelitian. kata kunci : geologi, pemetaan, potensi batuan induk, analisis toc, analisis rock eval pirolisis,

Tulisan yang relevan

PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS MASSA BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RMR (ROCK MASS RATING) DAN SMR (SLOPE MASS RATING) DI GUNUNG GEURUTEE, KECAMATAN JAYA, ACEH JAYA (ATEA BELANGI, 2019) ,

PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS PROVENANCE BATUPASIR FORMASI ALAS (Rizky Putra Utama, 2019) ,

GEOLOGI DAN STUDI SEBARAN ENDAPAN PIROKLASTIK PADA FORMASI GUNUNG API LAMTEUBA DAERAH UJONG BATEE DAN SEKITARNYA, KABUPATEN ACEH BESAR. (PUTRI MUTIA HAPSARI, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi