Dwi Silviana. ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA LHOKSEUMAWE. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Dwi silviana, 2018. analisis kebutuhan ruang terbuka hijau di kota lhokseumawe. tesis magister, program pascasarjana universitas syiah kuala, di bawah bimbingan hairul basri dan halim akbar abstrak meningkatnya kawasan terbangun dalam perkembangan kawasan perkotaan yang berimplikasi pada menurunnya ketersediaan ruang terbuka hijau merupakan kondisi yang sulit dihindari. penelitian ini bertujuan memberikan konsep kebutuhan ruang terbuka hijau untuk menjaga keseimbangan lingkungan di kota lhokseumawe dengan mempertimbangkan : 1) analisis kecukupan ruang terbuka hijau dilakukan berdasarkan : 1) luas wilayah, 2) jumlah penduduk 3) kebutuhan oksigen. kebutuhan ruang terbuka hijau dihitung dengan pendekatan luas wilayah yang mengacu pada undang undang penataan ruang no. 26 tahun 2007 serta kebutuhan penduduk akan ruang terbuka hijau ditetapkan dalam peraturan menteri pekerjaan umum nomor 05/m/prt/2008 dan kebutuhan oksigen dihitung dengan menggunakan metode gerakis. analisis

Baca Juga : ANALISA SPASIAL RUANG TERBUKA HIJAU (STUDI KASUS : KOTA BANDA ACEH (Attabari Aldin, 2013) ,

Baca Juga : KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DALAM MEWUJUDKAN TIGA PULUH PERSEN RUANG TERBUKA HIJAU (MIRJA SYAHPUTRA, 2016) ,

han ruang terbuka hijau dilakukan dengan membandingkan ketersediaan ruang terbuka hijau eksisting dan alokasi ruang terbuka hijau dalam rtrw terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau. kebutuhan ruang terbuka hijau dihitung berdasarkan luas wilayah adalah 5.431 hektar, jumlah penduduk 382,81 hektar dan kebutuhan oksigen 2.233,4 hektar. alokasi ruang terbuka hijau dalam rtrw kota lhokseumawe 2012-2032 yang tersedia 5.391 hektar, sementara ruang terbuka hijau yang diperlukan berdasarkan luas wilayah 5.431 hektar. dengan kata lain, kekurangan rth di kota lhokseumawe hanya 40 hektar. kata kunci : ruang terbuka hijau, kebutuhan oksigen dwi silviana, 2018. the analysis of green open space requirements in lhokseumawe city. magister thesis, graduate program of syiah kuala university, under supervision of hairul basri and halim akbar abstract an increase in the area built in the development of urban areas which has implications for the decline in the availability of green open space. this research describes a prediction of green open space bas on oxygen demand in lhokseumawe city.green open space requirements were calculated based on; a) area (uu no.26/2007), b) population (regulation of public works minister no. 05/prt/m2008), c) oxygen need (gerarkis method).the analysis of the suitability of green open space was done by comparing the requirement with the existing green open space in city spatial arrangement plan (rtrw).green open space requirements by area (5.431 hectares) and population (382.81 hectares) and needed oxygen (2.233,4 hectares).the green open space allocation in the spatial plan of lhokseumawe city 2012-2032, is not in accordance with the green open space requirements. keyword : green open space,

Tulisan yang relevan

PERAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU ( STUDI DI WILAYAH KOTA BANDA ACEH ) (SAIDUS SYUHUR, 2020) ,

IMPLEMENTASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM WILAYAH KOTA BANDA ACEH (Ikhlas Saradiwa, 2017) ,

MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU BAGI MASYARAKAT PERKOTAAN DITINJAU DARI ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI DI KOTA BANDA ACEH (Yusmawar, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi