Rahmadi. KAJIAN KARAKTERISTIK PENGERINGAN JAHE GAJAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Ringkasan jahe gajah berpotensi untuk diolah menjadi bahan baku obat-obatan serta manfaat lainnya dalam bentuk simplisia. salah satu tahapan penting dalam pengolahan simplisia jahe gajah adalah proses pengeringan.tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik pengering jahe gajah berdasarkam ketebalan irisannya dengan menggunakan alat pengering tipe hohenheim. alat yang digunakan pada penelitian ini adalah satu unit alat pengering surya tipe hohenheim, timbangan analitik, pisau, humidity meter, termometer, solari meter, alat pengirisan, cawan, dan oven. bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 kg jahe gajah. penelitian ini menggunakan analisa data secara deskriptif. perlakuan yang diberikan adalah variasi ketebalan irisan jahe gajah yaitu ketebalan irisan 3 mm, 4 mm dan 5 mm. parameter penelitian ini meliputi iradiasi surya, suhu pengering, kelembaban relatif, kadar air, kadar abu, rendemen, warna dan organoleptik warna dan aroma. hasil penelitian

Baca Juga : KAJIAN KARAKTERISTIK PENGERINGAN JAHE GAJAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (Rahmadi, 2019) ,

Baca Juga : UJI KINERJA ALAT PENGERING SURYA HYBRID UNTUK PENGERINGAN IRISAN JAHE GAJAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) (Riyan Rahmanda, 2016) ,

njukkan bahwa rata-rata iradiasi surya selama proses pengeringan adalah 403,2 w/m2. rata-rata suhu ruang pengering adalah 51°c (pada jarak 50cm dari absorber), 51 °c (pada jarak 150cm dari absorber), dan 46 °c (pada jarak 250cm dari absorber). suhu rata rata dalam alat pengering sebesar 50 °c sedangkan suhu rata-rata lingkungan adalah 33°c, dan terdapat hubungan negatif kuat antara suhu dan rh dengan nilai faktor determinasi (r2) sebesar 70%, dimana kenaikan suhu 1°c akan mengakibatkan penurunan rh sebesar 1,9%. kelembaban relatif rata-rata pada lingkungan didapatkan nilainya yaitu 58,74 %, kemudian untuk kelembaban relatif alat pengering pada jarak 50 cm didapatkan yaitu 62,63 %, untuk jarak 150 cm didapatkan 59,64 % sedangkan pada jarak 250 cm didapatkan hasilnya yaitu 60,07 %. penurunan kadar air jahe gajah lebih cepat diperoleh pada irisan ketebalan 3 dan 4 mm yaitu dalam waktu 7 jam pengeringan dibandingkan pada irisan ketebalan 5 mm yaitu dengan waktu 8 jam. rendemen yang diperoleh lebih kurang sama karena pengeringan dilakukan sampai kadar air yang diinginkan yaitu 10%. perlakuan ketebalan irisan jahe gajah 3 mm memberikan hasil yang lebih baik, dengan karakteristik rendemen 18%, kadar air 6,49%, kadar abu 10,22 %. secara organoleptik, warna simplisia jahe gajah yang paling disukai oleh panelis adalah yang diiris dengan ketebalan 3 mm, dimana nilai l sebesar 87, a sebesar -2,7 dan b sebesar 20,33, namun aroma simplisia jahe gajah tidak menonjol dan mendapat penilaian netral secara

Tulisan yang relevan

KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN (Edi Kurniawan, 2019) ,

PERUBAHAN LAJU ALIRAN SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR REBUSAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM) PADA MAHASISWA FKG UNSYIAH ANGKATAN 2016 (Niken Yulia, 2017) ,

PENGARUH VARIASI SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU BUBUK JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR RUBRUM) MENGGUNAKAN OVEN PENGERING (Mareti Adilisa, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi