Fatimah Azzahra. ANALISIS LINGKUNGAN BERBASIS SPASIAL PADA PEMETAAN PENYAKIT DBD MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Abstrak penyebaran virus demam berdarah dengue (dbd) antara lain dapat diketahui dari perspektif informasi geospasial, yaitu berdasarkan informasi tutupan lahan dan kedaaan lingkungan yang merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya dbd. usaha mengetahui faktor risiko diperlukan suatu sistem efektif dan efisien yaitu penggunaan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis sebagai suatu basis data yang dapat digunakan sebagai penentuan pencegahan dan pengendalian dbd. tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat peta penentuan daerah rawan dbd dengan citra gogle earth dan survey di kecamatan lhoknga, aceh besar. penelitian ini merupakan penelitian observasi yang dilakukan di kecamatan lhoknga, aceh besar dengan sampel data yang diperoleh dari puskesmas lhoknga. hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter hubungan kasus dbd yaitu permukiman, genangan air, vegetasi dan tumpukan sampah yang dibagi atas tiga zona yaitu kerawanan rendah, sedang, dan tinngi. gampong

Baca Juga : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS KESEHATAN BPJS BERBASIS WEB DI KABUPATEN ASAHAN (Pratiwi Atika Cindy, 2020) ,

Baca Juga : DIGITASI TOWER BTS KOTA BANDA ACEH DAN INFRASTRUKTUR SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT BERESOLUSI TINGGI (Sri Sofyani, 2015) ,

g memiliki jumlah penderita dbd terbanyak, yaitu gampong lampaya dan lambaro seubun. hal ini dikarenakan wilayah gampong lampaya memiliki kepadatan permukiman yang tinggi serta tumpukan sampah yang banyak. sedangkan gampong lambaro seubun memiliki jumlah kepadatan permukiman yang sedikit tetapi tumpukan sampah yang banyak. kata kunci: sistem informasi geografis, penginderaan jauh, dbd dan tutupan lahan. abstrac the spreading of dengue fever virus could be observed by using geospatial information based on information of area covering and environmental conditions, which is factors that influence the occurrence of dengue fever. attempt to obtain information of risk factors requires an effective and efficient system that is by using remote sensing and geographic information system as data base, which can be utilized as information to determine act of prevention and control measures of dengue fever virus. the purpose of this study is to create map of area that is prone to dengue fever virus by using google earth imaging and survey in lhoknga district, aceh besar regency, using data samples obtained from community health centres. result of study indicating parameters related to the case of dengue fever virus are residence area, puddle, vegetation and garbage pile, which is divided to three zones; low vulnerability, moderate vulnerability and high vulnerability. village with the most cases of dengue fever virus are lampaya and lambaro seubun, due to high population density and lots of garbage pile in lampaya village, whereas low population density however lots of garbage pile in lambaro seubun village. keywords: geografic information system, remote sensing, dengue fever and

Tulisan yang relevan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS BERBASIS WEB DI KOTA BANDA ACEH (Ruzaimi Afrilizar, 2015) ,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOMODITAS TANAMAN PANGAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUMGIS DI KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR (Desy Fatmawati, 2019) ,

PENGGUNAAN PGROUTING UNTUK MENCARI RUTE JALAN TERPENDEK PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Mohd Ichsan, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi