Mahbahgie. ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI (COFFEA SP) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN TANGSE. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Mahbahgie. 1205106010077. analisis kesesuaian lahan tanaman kopi (coffea sp) menggunakan sistem informasi geografis (sig) di kecamatan tangse di bawah bimbingan dewi sri jayanti sebagai ketua dan fachruddin sebagai anggota. ringkasan kecamatan tangse merupakan salah satu bagian dari pemerintahan tingkat ii kabupaten pidie yang memiliki luas wilayah mencapai 80.000 ha. kecamatan tangse merupakan salah satu lokasi penghasil kopi di propinsi aceh, dengan luas wilayah perkebunan mencapai 400 ha. kopi di wilayah tangse masih terbilang minim jika dibandingkan dengan hasil kopi dari daerah lain di aceh. tujuan dari penelitian ini adalah membentuk satuan lahan, mengetahui karakteristik lahan, mengklasifikasikan kelas kesesuaian lahan tanaman kopi dan menyajikan data dan informasi kesesuaian lahan dalam bentuk layout sig. kelas kesesuaian lahan tanaman kopi dilakukan dengan menentukan lokasi menggunakan satuan peta lahan (spl). spl merupakan overlay dari beberapa data ketinggian

Baca Juga : EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAMAN KOPI ARABIKA (COFFEA ARABICA L.) ORGANIK MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH (GHALIB AULIANSYAH, 2019) ,

Baca Juga : ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TAMBAK BERDASARKAN PARAMETER KUALITAS AIR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KOTA BANDA ACEH (SALMAN ALFARISI, 2015) ,

u kelerengan, penggunaan lahan dan jenis tanah. penggabungan data tersebut bertujuan untuk mendapatkan satuan peta lahan yang dimana akan diketahui atau dikelompokan mana lokasi yang cocok untuk pertanian, perumahan dan tubuh air. pengambilan sampel tanah juga mengacu pada spl yang dimana pengambilan sampel tanah mengikuti spl. titik pengambilan sampel tanah akan ditandai dengan menggunakan gps. data penunjang lainnya yaitu data curah hujan dan unsur iklim lainnya diperoleh dari bmkg. data tersebut digunakan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. data unsur iklim tidak digabungkan karena sifatnya homogen atau sama di satu wilayah. data erosi dan erosivitas (r), erodibilitas (k), panjang dan kemiringan lereng (ls), faktor pengelolaan tanama (cp) dapat dihitung menggunakan rumus usle. proses pengelompokan spl berdasarkan kelas kesesuaian lahan dihitung setelah data dari analisis laboratorium didapatkan, setelah itu proses perhitungan erosi dan mengklasifikasikan kelas kesesuaian lahan tanaman kopi di kecamatan tangse, yang mana hasil akhir perhitungan dimasukan ke dalam kelas s1, s2, s3 dan n. berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kelas kesesuaian lahan s3 (sesuai marginal) menempati urutan yang terluas yaitu 66,6% (53.294,15 ha), kelas kesesuaian n (tidak sesuai) yaitu sebesar 26,2% (20.959,85 ha), s2 (sesuai) yaitu sebesar 6,7% (5.346 ha). untuk kelas s1 (sangat sesuai) sebesar 0,5% (400 ha). hal ini diindikasikan bahwa di kecamatan tangse dapat ditanami tanaman kopi didasarkan pada syarat tumbuh dan kelas kesesuaian lahan yang

Tulisan yang relevan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN MANGGA (MANGIFERA INDICA L.) DAN RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUN LINN.) DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR (Agus Ramadhan , 2016) ,

KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN ACEH TENGAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (ANNA SABILA, 2019) ,

EVALUASI KEKSESUAIAN LAHAN PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINENSIS JACQ.) DI AFDELING IX PTPN I KECAMATAN COT GIREK KABUPATEN ACEH UTARA (mukhtamar, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi