| |
YULIA ZAHARA. EVOLUSI TAK LINIER GELOMBANG PERMUKAAAN BERDASARKAN PERSAMAAN BENJAMIN BONA MAHONY ORDE LIMA. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018 |
|
AbstrakPersamaan benjamin bona mahony (bbm) merupakan persamaan gelombang
yang memodelkan perambatan gelombang panjang satu arah yang beramplitudo
kecil pada permukaan. persamaan bbm dibangun untuk memperbaiki persamaan
korteweg de vries (kdv) dalam memodelkan gelombang yang memiliki bilangan
gelombang yang besar. penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh orde
tinggi terhadap evolusi tak linier gelombang permukaan menggunakan persamaan
benjamin bona mahony. solusi persamaan bbm dihitung dengan menggunakan
metode ekspansi asimtotik hingga orde lima. metode ekspansi asimtotik merupakan
metode untuk mencari pendekatan solusi dari suatu permasalahan persamaan
diferensial, dimana fungsi tersebut dinyatakan dalam suatu deret pangkat terhadap
suatu paramater yang bernilai kecil. berdasarkan solusi yang diperoleh akan
ditinjau evolusi tak linier gelombang yang dimaksud. gelombang yang ditinjau
berbentuk gelombang bikromatik. gelombang bikromatik di sini didefinisikan
Baca Juga : EVOLUSI TAK LINIER GELOMBANG PERMUKAAAN BERDASARKAN PERSAMAAN BENJAMIN BONA MAHONY ORDE LIMA (YULIA ZAHARA, 2018) ,
Baca Juga : SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN BENJAMIN-BONA-MAHONY (BBM) MENGGUNAKAN METODE FUNGSI SINUS-COSINUS (Dara Irsalina, 2017) , perposisi dari dua gelombang monokromatik beramplitudo sama tetapi dengan frekuensi yang berbeda. dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa orde tinggi memberi pengaruh yang cukup besar pada kenaikan amplitudo gelombang bikromatik. terjadi peningkatan amplitudo pada orde lima dibandingkan dengan orde tiga. untuk a = 0.2 m, w1lab = 0.34 rad/s dan w2lab = 0.31 rad/s, amplitudo gelombang orde lima meningkat hingga mencapai 1.28 m dibandingkan orde tiga yang hanya mencapai 1.09 m dengan amplitudo awal 0.8 m. amplitudo orde lima meningkat sebesar 1.6 kali dari amplitudo awal sedangkan peningkatan amplitudo orde tiga hanya 1.36 kali dari amplitudo awal. namun posisi yang dicapai oleh orde lima belum tergolong ekstrim karena peningkatan ketinggian maksimum tidak mencapai 2.2 kali dari ketinggian awal gelombang. selain itu, didapati jarak pemuncakan maksimum yang berbeda pada kedua orde. dimana orde tiga mengalami pemuncakan maksimum pertama kali lebih cepat dibandingkan posisi pemuncakan maksimum yang terjadi pada orde lima. hal ini mengindikasikan bahwa orde tinggi juga memberi pengaruh pada posisi pemuncakan gelombang maksimum terjadi. kata kunci : persamaan bbm, metode asimtotik, solusi orde lima, gelombang bikromatik, maximal temporal amplitude (mta), faktor amplifikasi Tulisan yang relevan EVOLUSI PERAMBATAN GELOMBANG DISPERSIF BENJAMIN-BONA-MAHONY DAN APLIKASINYA PADA PEMBANGKITAN GELOMBANG EKSTRIM (Vera Halfiani, 2016) ,EVOLUSI DINAMIK GELOMBANG DISPERSIF BENJAMIN BONA MAHONY (DWI FADHILIANI, 2018) , SOLUSI PERSAMAAN KORTEWEG-DE VRIES DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASIMTOTIK ORDE LIMA (Intan Puasana, 2015) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |