Muhammad Merfazi. PEMODELAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN TRANS KOETARADJA (STUDI KASUS PUSAT KOTA – MATA IE DAN PUSAT KOTA – AJUN – LHOKNGA). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Abstrak ketergantungan masyarakat kepada moda transportasi pribadi merupakan faktor utama terjadinya kemacetan di kota banda aceh. untuk itu, pemerintah aceh menerapkan kebijakan pengoperasional bus trans koetaradja sebagai kebijakan untuk mengurangi dampak kemacetan. persepsi masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam pengambilan kebijakan, karena dengan melibatkan masyarakat para pengambil keputusan akan dapat menangkap pandangan, kebutuhan dan pengharapan dari masyarakat. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap kebijakan trans koetaradja khusus pada 2 (dua) koridor, yaitu koridor pusat kota - mata ie dan koridor pusat kota - ajun - lhoknga. metode pengambilan data yang digunakan adalah stated preference (sp) dengan jumlah 220 responden secara acak berstrata (stratified random sampling). kuesioner sp berisikan informasi tentang sosial-ekonomi, perilaku perjalanan, dan persepsi responden. hasil persepsi menunjukkan keseluruhan pertanyaan

Baca Juga : ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN TRANS KOETARADJA MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) PADA KORIDOR III (PUSAT KOTA – MATA IE) (RAHMA DANI, 2018) ,

Baca Juga : PEMODELAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN TRANS KOETARADJA (STUDI KASUS PUSAT KOTA – MATA IE DAN PUSAT KOTA – AJUN – LHOKNGA) (Muhammad Merfazi, 2018) ,

psikologis memiliki nilai baik diatas 2,5 (rata-rata) yaitu 2,81 dengan persentase 70,20% dari acuan skala likert 1-4 dengan indikator yang paling besar tingkat penerimaan 3,32 yaitu kendaraan pribadi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. pengolahan dan analisa data selanjutnya menggunakan model multiple indicators multiple causes (mimic) yang merupakan salah satu cabang structural equation modelling (sem), parameter regresinya di kalibrasi menggunakan software lisrel 9.3 menghasilkan model yang terdiri dari model pengukuran dan model struktural. hasil paling signifikan pada model pengukuran yaitu persepsi terhadap “ketergantungan moda pribadi (t-value, 5,13)”, sedangkan pada model struktural menghasilkan lima persamaan regresi berganda dengan faktor yang paling signifikan mempengaruhi setiap variabel laten adalah “pendidikan”. berbagai indeks ketepatan model mimic yaitu cfi, agfi dan rmsea menunjukkan bahwa struktur model dapat diterima untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel laten maupun terukur yang digunakan. kata kunci : model sem, model mimic, persepsi masyarakat, stated

Tulisan yang relevan

PEMODELAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN BUS TRANS KOETARADJA DI KORIDOR I APK KEUDAH – DARUSSALAM) (Rafita Varia Nensis, 2016) ,

ANALISIS PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAPTRANSPORTASI UMUM DI KOTA BANDA ACEH (STUDI KASUS TRANS KOETARADJA) (GUSTIKA DERI PRATIWI, 2016) ,

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BUS TRANS KOETARADJA KORIDOR 3 PUSAT KOTA-MATA IE ANALYSIS OF IMPORTANCE AND PERFORMANCE OF USER AGAINST THE QUALITY OF TRANS KOETARADJA BUS SERVICE CORRIDOR 3 CITY CENTER-MATA IE (MUHAMMAD AFNAN, 2020) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi