| |
Sabri. KAJIAN MUTU REKONSTRUKSI RUMAH PASCABENCANA DIKABUPATEN PIDIE JAYA. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2018 |
|
AbstrakGempa bumi yang terjadi di pidie jaya pada tanggal 7 desember tahun 2016 mengakibatkan banyak bangunan mengalami kerusakan. satuan tugas pemulihan gempa pidie jaya-unsyiah (2016) melaporkan, gempa dengan kekuatan 6,5 sr yang epicenternya berada di 5.281? n dan 96.108 ? e dengan kedalaman pusat gempa bumi 8,7 km tersebut, mengakibatkan kerusakan fisik pada bangunan pribadi, publik, dan infrastruktur. faktor yang sangat signifikan adalah keterlibatan masyarakat dalam proyek rekonstruksi perumahan yang sangat mempengaruhi mutu bangunan yang dihasilkan. berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi mutu bangunan rekonstruksi perumahan pascabencana. batasan masalah dalam penelitian ini adalah kualitas atau mutu bangunan yang dihasilkan pada rekonstruksi perumahan pada kondisi rusak berat pascabencana dengan partisipasi masyarakat di kabupaten pidie jaya kecamatan bandar baru pada desa paru keude dan desa tualada.
Baca Juga : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA REKOSNTRUKSI RUMAH PASCABENCANA DI PIDIE JAYA (Reza Rizky, 2018) ,
Baca Juga : PENGARUH PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN PASCA BENCANA DI KABUPATEN PIDIE JAYA (MAJID SADRI, 2018) , data yang dikumpulkan yaitu data sekunder berupa studi literatur dan dokumen rencana aksi dari badan penanggulangan bencana aceh (bpba). sedangkan data primernya berupa hasil penyebaran kuesioner. metode pengolahan data menggunakan rumus statistik, distribusi frekuensi dan rata-rata (mean). hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, rata-rata (mean) tertinggi jawaban responden adalah dari variabel material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen kontrak dengan rata-rata mean sebesar 4,00 dan yang terendah adalah adanya laporan hasil pengujian mutu konstruksi dengan mean 2,88. hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa, pada peran pemerintah dan masyarakat dalam deskriptif material dengan mean 3,67, deskriptif metode dengan mean 3,67, deskriptif mutu konstruksi dengan mean 3,05, deskriptif monitoring dan evaluasi mutu dengan mean 3,73, deskriptif mutu konstruksi dengan mean 3,05 dan faktor-faktor dominan dalam kajian mutu yaitu, material dengan nilai 4,00, pemerikasaan mutu dengan nilai 3,16, monitoring dan evaluasi mutu dengan nilai Tulisan yang relevan EVALUASI BIAYA DAN MUTU PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE JAYA (Ahmad Fahrial, 2020) ,KAJIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA REKONSTRUKSI RUMAH PASCA BENCANA GEMPA DI KABUPATEN PIDIE JAYA (Aulia Reje Yusuf, 2019) , IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO TERHADAP MUTU PROYEK REKONSTRUKSI PERUMAHAN PASCA BENCANA GEMPA DI KABUPATEN PIDIE JAYA (BASRIJA AULIA RAHMAN, 2020) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |