ZULFIAN. ANALISA KEBERHASILAN PROGRAM INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI POTONG LOKAL DI KECAMATAN JULI, KABUPATEN BIREUEN, PROVINSI ACEH. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Keberhasilan program inseminasi buatan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kesehatan reproduksi ternak, kualitas semen, deteksi birahi, teknik inseminasi, deposisi semen dan waktu optimum untuk melakukan inseminasi. upaya pelaksanaan analisa keberhasilan program inseminasi buatan sangat penting, karena tingkat keberhasilan serta faktor-faktor yang mempengaruhi dapat memberikan informasi kepada para peternak dan pemerintah setempat dalam menentukan kebijakan mengenai upaya pengembangan ternak di wilayah tersebut. kecamatan juli adalah salah satu wilayah di kabupaten bireuen yang telah intensif menerapkan inseminasi buatan. akan tetapi tingkat keberhasilan program ib tersebut belum diketahui secara pasti. penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program ib yang dilakukan di kecamatan juli kabupaten bireuen. penelitian ini dilaksanakan di kecamatan juli kabupaten bireuen. penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 desember sampai 17 januari

Baca Juga : ANALISA KEBERHASILAN PROGRAM INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI POTONG LOKAL DI KECAMATAN JULI, KABUPATEN BIREUEN, PROVINSI ACEH (ZULFIAN, 2018) ,

Baca Juga : EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI SAPI ACEH MENGGUNAKAN SEMEN BEKU SAPI EKSOTIK MELALUI PROGRAM UPSUS SIWAB DI KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (HAKIKA AMASENA, 2020) ,

8. penelitian ini menggunakan metode survei. pemilihan lokasi penelitian di lakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan desa yang memiliki populasi ternak sapi potong terbanyak di kecamatan juli. penentuan peternak responden adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel dengan ketentuan minimal peternak memelihara dua ekor sapi lokal yang telah beranak 2 (dua) kali dan sistem perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan (ib). sebagai responden ditetapkan sebanyak 40 orang peternak dan 4 inseminator yang telah memiliki surat izin melakukan inseminasi buatan (simi) yang berada dalam 5 desa terpilih. parameter penelitian adalah service per conception (s/c), conception rate (cr), calving interval (ci) dan calving rate (cvr). hasil penelitian menunjukan rataan nilai conception rate (cr) sebesar 88,05%, service per conception (s/c) adalah 1,2, jarak beranak atau calving interval (ci) sebesar 12,36 bulan dan calving rate sebesar 84,23%. sebagian besar umur responden berada dalam usia produktif, memiliki pendidikan smp, memiliki pekerjaan utama sebagai petani dan memiliki pengalaman beternak yang memadai. sebagian besar responden menerapkan sistem pemeliharaan secara kombinasi dan memahami tanda-tanda berahi dengan baik.partisipasi responden dalam program ib telah berjalan diatas 5 tahun, sebagian besar kontinu dalam mengawinkan ternaknya secara ib. inseminator telah memiliki pengalaman bertugas selama 10 tahun lebih, berpendidikan memadai, memiliki pekerjaan utama sebagai inseminator dan telah memiliki simi. semua inseminator aktif mendatangi responden, melakukan pelaporan secara teratur dan dapat melayani lebih dari 5 akseptor per hari.berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan program inseminasi buatan di kecamatan juli kabupaten bireuen telah berjalan dengan

Tulisan yang relevan

EVALUASI KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA TERNAK SAPI MELALUI PROGRAM UPSUS SIWAB DI KABUPATEN ACEH BESAR (Julia Kardin, 2018) ,

TEKNIK INSEMINASI BUATAN PADA SAPI ACEH DI UPTD SAREE ACEH BESAR PROVINSI ACEH (JUANDA, 2016) ,

IDENTIFIKASI PENYEBAB KEGAGALAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI SIMENTAL DI KECAMATAN AKABILURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT (INDRI HENI SAFITRI, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi