Muhammad Rifki Syahputra. OPTIMALISASI KERJA ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATU GAMPING SEBESAR 6.000 TON/HARIDIPT. MACMAHON INDONESIA, LHOKNGA, ACEH BESAR.. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Pt. lafarge cement indonesia merupakan salah satu unit perusahaan yang bergerak dibidang produksi semen yang membutuhkan batugamping (limestone) sebagai bahan baku utamanya. target produksi limestone setiap bulannya sebesar 150.000 ton/bulan atau 6.000 ton/hari. untuk memenuhi target produksi, maka harus dilakukan peningkatan produksi dari batugamping (limestone). secara aktual dengan menggunakan metode kapasitas produksi rata-rata produksi harian batugamping adalah sebesar 4.667,23 ton/hari untuk wheel loader dan 4.738,32 ton/hari untuk dump truck.salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas limestone adalah dengan cara meningkatkan produktivitas alat gali muat wheel loader cat 992d dan alat angkut dump truck cat 773b. upaya peningkatan produktivitas didasarkan pada hasil optimasi produktivitas menggunakan simulasi efesiensi alat muat dan alat angkut. hasil yang didapat perlu adanya peningkatan nilai efesiensi alat muat dari 62,05% menjadi 85% dan alat angkut dari 65,34% menjadi

Baca Juga : EVALUASI JAM KERJA EFEKTIF DAN KESERASIAN KERJA ALAT GALI MUAT KOMATSU PC 800 SE DENGAN ALAT ANGKUT SCANIA P 420 PADA PENAMBANGAN BATU BARA PIT 1 TIMUR BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK (MUHAMMAD FADHIL, 2018) ,

Baca Juga : PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT HITACHI 470 LC DAN ALAT ANGKUT MERCEDES BENZ 4843 K DI JOBSITE SRIWIJAYA LINTAS RAYA PT MANGGALA USAHA MANUNGGAL (M FAUZUL IRHAM, 2019) ,

5%. adapun faktor lain yang menjadikan target produksi tidak tercapai yaitu waktu hambatan operator yang terlalu besar, yaitu sebesar 0,67 jam/hari. apabila operator bekerja dengan maksimal tanpa adanya waktu hambatan, maka nilai efesiensi alat dapat ditingkatkan menjadi 80% untuk alat angkut dan 75% alat muat.hasil berbeda muncul apabila perhitungan dengan menggunakan teori antrian. perhitungan teori antrian menunjukkan bahwa nilai rata-rata produksi harian batugamping sebesar 6.642,72 ton (dengan waktu antri) dan 7.891,65 ton (tanpa waktu antri). dengan melihat hasil dari teori antrian maka target produksi bisa tercapai sesuai

Tulisan yang relevan

ANALISIS KESERASIAN ALAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PRODUKSI BATU KAPUR PADA UNIT PENAMBANGAN BUKIT KARANG PUTIH, PT SEMEN PADANG, SUMATERA BARAT (M ILMAN RASYAD, 2019) ,

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT PENAMBANGAN BATUBARA PT MIFA BERSAUDARA (T RYO ROSMANDA PARASAMIA, 2018) ,

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA TAMBANG KUARI BATUGAMPING DENGAN MENGGUNAKAN TEORI ANTRIAN DI PT SINAR TAMBANG ARTHALESTARI, KECAMATAN AJIBARANG, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH (Muhammad Iqbal, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi