Furiani. MAKNA SIMBOLIS PENYAJIAN SIRIH DI KABUPATEN ACEH BESAR. Banda Aceh : Fakultas KIP Universitas Syiah Kuala, 2018

Abstrak

Abstrak furiani 2017. tanggapan. makna simbolis penyajian sirih di kabupaten aceh besar. skripsi, program studi pendidikan kesejahteraan keluarga, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas syiah kuala. (1) dra. mukhirah, m.pd (2) dra. fikriah noer, m.pd kata kunci: makna simbolis penyajian sirih. sirih (ranup) dalam kehidupan masyarakat aceh, merupakan salah satu makanan kecil yang sering dikomsumsi oleh orang aceh. selain dikomsumsi dan sebagai alternatif pengobatan, sirih digunakan dalam upacara-upacara adat. penggunaan sirih dalam upacara adat berfungsi sebagai perangkat adat. salah satunya dalam melaksanakan upacara adat perkawinan, sirih merupakan penghubung antara keluarga pengantin laki-laki (linto baro) dengan keluarga pengantin perempuan (dara baro). dibalik penggunaan sirih tersebut memiliki makna-makna simbolis yang menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat aceh. selama ini penggunaan sirih dalam upacara adat hanya dianggap sebagai rangkaian atau

Baca Juga : BENTUK PENYAJIAN TARI SEKAPUR SIRIH DI KABUPATEN ACEH TAMIANG (Sepri Cah Ayu, 2014) ,

Baca Juga : BENTUK PENYAJIAN TARI TRADISIONAL SILAT GELOMBANG DI DESA LUGU KABUPATEN SIMEULUE (Ririn Putri Januaresti, 2016) ,

ap adat saja, akan tetapi makna-makna simbolisnya masih kurang diketahui oleh masyarakat umum. makna-makna simbolis itu hanya dipahami oleh tokoh-tokoh adat atau orang-orang tertentu dalam masyarakat aceh. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna penyajian sirih di kecamatan darussalam kabupaten aceh besar. subjek penelitian ini adalah 1 orang tokoh adat, 1 orang perangkai sirih dan 1 orang pengguna sirih. ke tiga subjek ini berasal dari dua gampong di wilayah kecamatan darussalam, yaitu gampong tungkop dan gampong barabung. metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data dilakukan dengan pedoman wawancara dan observasi. dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sirih dalam kehidupan masyarakat aceh, telah menjadi satu tradisi/adat turun-temurun. dalam setiap upacara adat aceh sirih merupakan perangkat adat yang harus ada. penyajian sirih itu memiliki makna-makna simbolis tersendiri. selain untuk pengobatan dan sebagai hiasan sirih juga digunakan pada saat acara-acara resmi, menyambut tamu dan upacara adat perkawinan. disarankan kepada lembaga-lembaga adat yang ada di aceh untuk dapat mensosialisasikan makna-makna yang terkandung dalam penyajian sirih sehingga generasi muda dapat mengenali dan memahami makna sirih dalam adat istiadat

Tulisan yang relevan

NILAI-NILAI SIMBOLIS PADA PELAMINAN TRADISIONAL DI KABUPATEN ACEH SELATAN (Susi Yanti, 2016) ,

FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN ALAT MUSIK CANANG DALAM PROSESI ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH (Nurul Fitriah, 2018) ,

KONTRIBUSI IBU RUMAH TANGGA PEDAGANG SIRIH DALAM MEMBANTU PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN LAUBALENG KABUPATEN KARO (Nurlela Ginting, 2017) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi