Saharani. SYAIR DAN MAKNA SALI-WALE PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN DI GAMPONG PULO LUENG TEUGA KECAMATAN GLEUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Abstrak kata kunci: syair, makna, sali-wale, adat perkawinan. penelitian ini berjudul “syair dan makna sali-wale pada upacara adat perkawinan di gampong pulo lueng teuga kecamatan glumpang tiga kabupaten pidie” rumusan masalah ini bagaimana syair dan makna sali-wale pada upacara adat perkawinan di gampong pulo lueng teuga. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana syair dan makna sali-wale pada upacara adat perkawinan di gampong pulo lueng teuga kecamatan glumpang tiga kabupaten pidie. pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. teknik pengelohan data dengan mereduksi data, penyajian data dan verivikasi data. hasil penelitian menunjukkan bahwa syair sali-wale terdari dari 7 bait di mulai dengan salawat kepada nabi muhammad saw kemudian dilanjudkan dengan isi-isi syair dan penutup dengan makna secara garis besar

Baca Juga : NOTASI TARI MEUGROB DI GAMPONG PULO LUENG TEUGA KECAMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE (Nanda Putri Zuhra, 2016) ,

Baca Juga : MAKNA SIMBOLIK PADA BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL PRIA DAN WANITA DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA SUBULUSSALAM KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM (Dede Anggi Riana, 2014) ,

adalah pesan-pesan kepada kedua calon mempelai agar dalam mengarungi rumah tangga harus saling menerima dalam keadaan apapun tetap kuat apabila ada badai menerpa dalam. sali-wale merupakan syair yang diciptakan oleh teungku syiek di lapang dengan tujuan memberikan semangat kepada pengantin baru yang hendak melangkah ke rumah calon peurumoh (calon istri), syair sali-wale ini sekilas terlihat seperti hikayat karena menggunakan bahasa aceh endatu. syair tersebut berupa pujian kepada aulia allah dan panglima prang dan berisikan pesan-pesan tersirat yang di dalamnya mengandung semangat jiwa ulama pada zaman dahulu pada saat perang sabi.

Tulisan yang relevan

MAKNA SIMBOLIS PENYAJIAN SIRIH DI KABUPATEN ACEH BESAR (Furiani, 2018) ,

MAKNA SIMBOLIK HANTARAN DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KABUPATEN PIDIE (CUT MULYANI TURSINA, 2019) ,

MAKNA SYAIR-SYAIR GAYO DALAM ANTOLOGI SYAIR GAYO (FITRIANI, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi