Nurul Sahira. KAJIAN APLIKASI IRIGASI TETES OTOMATIS PADA MEDIA TANAM TANAH SALIN TERHADAP TANAMAN BABY KAILAN (BRASSICA OLERACEAE VAR ACHEPALA). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Tanaman pertanian yang tumbuh di lahan salin, mempunyai resiko kegagalan yang tinggi, kecuali jika lahan tersebut dikelola dengan baik sehingga pengaruh buruk dari meningkatnya kadar garam (salinitas) dengan sedikitnya intensitas hujan yang tidak dapat mencuci kadar garam dalam tanah dan air dapat dihindari. kadar salinitas yang baik untuk tanaman sayuran berkisar 0 – 2 ms/cm. salah satu pengelolaan lahan yang tepat untuk menurunkan salinitas tanah ialah irigasi tetes. irigasi tetes dengan kontrol otomatis dapat meningkatkan efesiensi pemakaian air untuk kebutuhan tanaman sekaligus penurunan salinitas tanah. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanah salin terhadap baby kailan dengan menggunakan irigasi tetes otomatis. penelitian ini dilakukan di gampong lambhuk, kecamatan ulee kareng, kota banda aceh pengambilan sampel tanah dari gampong krueng cut dianalisis di laboratorium tanah dan tanaman, dan laboratorium fisika tanah dan lingkungan fakultas pertanian.

Baca Juga : UJI KINERJA ALAT PENYIRAMAN OTOMATIS DENGAN SISTEM IRIGASI TETES BERBASIS PERUBAHAN KADAR AIR TANAH PADA TANAMAN PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS L.) (Khairunnisak, 2017) ,

Baca Juga : PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR HAYATI DAN PEMBERIAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (BRASSICA OLERACEAE) (Bazzar Hus, 2013) ,

iapan media tanam dengan mengambil tanah di lahan dan dipindahkan ke dalam pot dan dilakukan persiapan bibit dan penanaman. pembuatan jaringan irigasi tetes. kemudian, dilakukan pengkalibrasian sensor kadar air (volumetric water content) dengan sensor kelembaban (vegetronic) dan penyetelan sistem irigasi tetes otomatis. lalu, dilakukan pengamatan untuk penurunan nilai daya hantar listrik, ph, tinggi tanaman, dan jumlah daun. hasil dari analisis tanah diperoleh nilai daya hantar listrik awal sebesar 5,50 ms/cm. penurunan nilai daya hantar listrik rata – rata per fase pertumbuhan ialah pada fase awal pertumbuhan 1,81 ms/cm, fase tengah pertumbuhan 2,01 ms/cm, dan fase akhir pertumbuhan 0,77 ms/cm. penurunan nilai daya hantar listrik berkaitan dengan efesiensi pemakaian irigasi tetes otomatis, efesiensi pemakaian air sistem irigasi tetes otomatis selama penelitian ialah sebesar 100%. dengan efesiensi irigasi yang tinggi didapatkan rata – rata tinggi tanaman per fase awal ialah sebesar 4 cm, fase tengah 11 cm, dan fase akhir 14 cm dan jumlah daun rata – rata per fase awal ialah sebesar 6 helai, fase tengah 7 helai, dan fase akhir 8 helai. pertumbuhan tanaman yang tidak optimal disebabkan karena nilai daya hantar listrik yang tinggi pada awal penanaman dan fase awal pertumbuhan yang mengakibatkan tanaman sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan

Tulisan yang relevan

PENGARUHKOM POSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN PUPUK CAIR HASIL SAMPING PENGOMPOSAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L.) (Muhammad Ichsanul Mahardika, 2015) ,

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN IRIGASI TETES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L.) (Edy Syahputra, 2017) ,

STUDI PENINGKATAN INTENSITAS LUAS DAN POLATANAM PADA DAERAH IRIGASI KRUENG JREU (Faisal, 2018) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi