Syahrul. ANALISIS KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI UNTUK PENDEDERAN LOBSTER PANULIRUS SPP. PASCA PEURULUS. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Abstrak pendederan merupakan masa transisi utama penyediaan benih untuk tahap pembesaran. selama proses pendederan spiny lobster perlu diperhatikan kualitas air pemeliharaan guna menjaga kelangsungan hidup spiny lobster. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air hasil dari filter fisik, kimia, dan biologi dalam satu sistem resirkulasi untuk pendederan lobster.filter fisik berupa dacron diletakkan di dalam wadah fiber diameter 100 cm dan tinggi 130 cm. filter biologi fotoautotrof berupa anggur laut caulerpa lentillifera (200 gram) yang diletakkan di dalam wadah fiber diameter 100 cm dan tinggi 130 cm. filter biologi kemoautotrof yang digunakan berupa kerikil yang diletakkan didalam ember berukuran 50cm x 30cm x 30 cm. filter kimia menggunakan arang dan silika yang diletakkan dalam 2 tabung silinder dengan tinggi tabung 140 cm dan diameter 26 cm. arang dan silika diisi sebanyak ¾ dari volume wadah. benih lobster yang digunakan sebanyak 1500 ekor diletakkan dalam 25 wadah

Baca Juga : INVENTARISASI DAN SEBARAN LOBSTER (PANULIRUS SP) DI KECAMATAN SIMEULUE TENGAHRNKABUPATEN SIMEULUE (NURUL AMRI, 2015) ,

Baca Juga : HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI LOBSTER (PANULIRUS SP.) DI PERAIRAN PANTAI SIMEULUE (Nofian Karisma, 2016) ,

dengan padat tebar 60 ekor per wadah. parameter yang diuji berupa tan, nitrit-n, nitrat-n, do, suhu, ph, salinitas, dan sr (survival rate). hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran parameter kualitas air pada sisitem resirkulasi adalah sebagai berikut: filter fisik (tan 0,024 ppm – 1,27 ppm; nitrit-n 0 – 0,298 ppm; nitrat-n 0 – 22,8 ppm; do 5,12 mg/l – 6,34 mg/l; ph 8,1 – 8,7; suhu 27,2 °c – 29,45 °c; salinitas 26 ppt – 30 ppt). filter biologi fotoautotrof (tan 0,001 ppm – 0,174 ppm; nitrit-n 0 – 0,197 ppm; nitrat-n 0 – 24,8 ppm; do 5,145 mg/l – 6,5 mg/l; ph 8,2 – 8,8; suhu 26,8 °c – 29,4 °c; salinitas 26 ppt – 30 ppt). filter biologi kemoautotrof (tan 0,029 ppm – 1,17 ppm; nitrit-n 0,015 ppm – 0,255 ppm; nitrat-n 8,3 ppm – 34,2 ppm; do 4,95 mg/l – 6,45 mg/l; ph 8,2 – 8,8; suhu 27 °c – 29,1 °c; salinitas 26 ppt – 30 ppt). filter kimia (tan 0,018 ppm – 1 ppm; nitrit-n 0 – 0,144 ppm; nitrat-n 2 – 40,5 ppm; do 6,08 mg/l – 8,12 mg/l; ph 8,2 – 8,7; suhu 27 °c – 29,1 °c; salinitas 26 ppt – 30 ppt). air buangan (tan 0,036 ppm – 0,88 ppm; nitrit-n 0 – 0,259 ppm; nitrat-n 0 – 26,1 ppm; do 7,06 mg/l – 8,16 mg/l; ph 8 – 8,8; suhu 27 °c – 29,2 °c; salinitas 26 ppt – 30 ppt). nilai rata-rata sr selama penelitian adalah 26,86%. tingginya kematian lobster pada minggu pertama diduga karena benih lobster yang masih beradaptasi, stres yang dialami, dan sifat kanibalisme dari lobster itu sendiri. kata kunci: sistem resirkulasi, tan, nitrit-n, nitrat-n, spiny

Tulisan yang relevan

INFESTASI EKTOPARASIT PADA LOBSTER ( PANULIRUS SP.) YANG BERASAL DARI PERAIRAN LAUT KECAMATAN SAMPOINIET KABUPATEN ACEH JAYA (Nazra Humaira, 2019) ,

DESKRIPSI HABITAT PANULIRUS (LOBSTER) DI KAWASAN PANTAI LAMPUYANG KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR (Rudi Hermi, 2014) ,

KAJIAN POLA GERAK LOBSTER TERHADAP LINTASAN BUBU LIPAT SKALA LABORATORIUM (SUHERI SURANTA P, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi