| |
Suriyadi. POLA BANGKITAN PERJALANAN DALAM SUATU KAWASAN (STUDI KASUS: KAWASAN LAMPULO KOTA BANDA ACEH). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2017 |
|
AbstrakKegiatan pembangunan kota merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan secara keseluruhan dalam rangka ruang dan waktu. meningkatnya jumlah penduduk kawasan lampulo, kecamatan kuta alam, kota banda aceh telah meningkatkan pergerakan arus lalulintas menuju dan keluar kawasan. peningkatan pergerakan terjadi terutama mulai pukul 06.00 s/d 08.00 wib, siang hari pukul 13.30 wib s/d 14.30 wib, sore hari mulai pukul 17.00 s/d 19.00 wib. bangkitan pergerakan merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari kawasan lampulo. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola bangkitan perjalanan dalam kawasan lampulo, serta untuk mengetahui moda transportasi yang paling dominan digunakan terhadap pola bangkitan perjalanan dalam kawasan lampulo, yang ditinjau berdasarkan aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary. observasi dilakukan pada penduduk di kawasan lampulo, melalui penyebaran kuesioner sebanyak 93 kk.
Baca Juga : PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PEKERJA DALAM RUMAH TANGGA BERDASARKAN WAKTU BERANGKAT DI GAMPONG ATEUK JAWO (Detries Prima April, 2014) ,
Baca Juga : MODEL BANGKITAN PERJALANAN PADA PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN) KOTA LHOKSEUMAWE (Zadia Shafira, 2020) , l penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas mandatory adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja (x5). model regresi yang dihasilkan adalah y1 = - 0,500 + 1,750x5. faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas maintenance adalah jumlah anggota keluarga yang sekolah (x6). model regresi yang dihasilkan adalah y2 = 1,388 + 0,500x6. faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas discretionary adalah jumlah mobil dalam keluarga (x4) dan jumlah anggota keluarga yang sekolah (x6). model regresi yang dihasilkan adalah y3 = 0,838 + 0,419x4 + 0,189x6. faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari semua aktivitas adalah jumlah sepeda motor dalam keluarga (x3) dan jarak tempuh (x7). model regresi yang dihasilkan adalah y = 2,215 + 0,479x3 + 0,051x7. moda transportasi dominan pada pergerakan pada aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary di kawasan lampulo adalah moda sepeda motor. kata kunci: bangkitan, pergerakan, kawasan lampulo, mandatory, maintenance, Tulisan yang relevan HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN CAMPURAN TERHADAP BANGKITAN PERJALANAN DI KOTA BANDA ACEH (Vitaria Rahmatika Sibarani, 2020) ,KAJIAN PERKEMBANGAN KAWASAN PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) BANDA ACEH(STUDI KASUS : KECAMATAN BANDA RAYA, LUENG BATA DAN ULEE KARENG) (Maya Sari, 2014) , ANALISIS MODEL BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR KOMPLEK PERUMNAS JEULINGKE MENUJU KAWASAN PENDIDIKAN DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH (Mifta Umara, 2015) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |