Nazila Rahmah Hasan. ENERAPAN KONSEP PERAMPINGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA WASTE PADA PROSES PRODUKSI KOPI (STUDI KASUS : KOPERASI BAITUL QIRADH BABURRAYYAN ACEH TENGAH). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2017

Abstrak

Kbq baburrayyan merupakan perusahaan yang bgerak pada bidang pengolahan biji kopi. melihat kompetitifnya industri pengolahan biji kopi, kbq baburrayyan dituntut untuk memiliki daya saing yang kuat. salah satu usaha untuk memperkuat daya saing adalah dengan cara melakukan perbaikan secara terus menerus dalam segala aspek di perusahaan. perbaikan ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi waste yang terjadi pada proses produksi. untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu pendekatan lean dengan harapan mampu mengidentifikasi waste yang terjadi proses produksi sebagai langkah awal untuk mencapai proses produksi yang efektif dan efisien. hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses produksi kbq baburrayyan diindikasikan terjadi waste setelah ditemukan ketidaksesuaian antara aktivitas proses produksi ideal dan aktivitas proses produksi aktual yang terjadi dimana 24% aktivitas pekerja adalah non value adding activities. berdasarkan konsep 7 waste, jenis waste yang ditemukan

Baca Juga : PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KOPI (KASUS KEMITRAAN : KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN DENGAN PETANI KOPI DI KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH) (rahmi, 2017) ,

Baca Juga : ENERAPAN KONSEP PERAMPINGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA WASTE PADA PROSES PRODUKSI KOPI (STUDI KASUS : KOPERASI BAITUL QIRADH BABURRAYYAN ACEH TENGAH) (Nazila Rahmah Hasan, 2017) ,

ranya waste of motion, processing waste, dan transportation waste. ketiga waste tersebut dicari akar penyebabnya dengan menggunakan 5 whys pada metode root causes analysis yang selanjutnya akan dipetakan dalam matriks penilaian risiko untuk mengetahui akar penyebab berisiko extreme. berdasarkan matriks penilaian risiko akar penyebab yang berisiko extreme adalah kurangnya tenaga pengawas (r5,r10), perusahaan tidak memiliki gudang trase (r8) dan lantai produksi tidak cukup untuk menampung trase (r9). sehingga penyebab waste yang berpotensi paling tinggi sebagai penghambat proses produksi tersebut dapat di waspadai dan dengan mudah dapat di minimasi untuk mewujudkan proses produksi yang efektif dan efisien. kata kunci : lean, 7 waste, root causes analysis, 5 whys, waste, analisa

Tulisan yang relevan

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR®) (STUDI KASUS KOPERASI BAITUL QIRADH BABURRAYYAN) (Raysa Aleyzia, 2018) ,

PROSOPOGRAPHY KEHIDUPAN PEREMPUAN PENYORTIR BIJI KOPI DI KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN KAMPUNG WEH NAREH KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2002-2016 (Erida Sapriani, 2017) ,

ANALISIS HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL VERSI COSO TERHADAP INDIKASI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA BAITUL QIRADH ANGGOTA PUSAT KOPERASI SYARIAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM (AULIANA YUWANNITA, 2016) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi