Marhamah. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA KELAS VII-1 MTsN TUNGKOB ACEH BESAR. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2013

Abstrak

Kata kunci : model pembelajaran, make-a match, hasil belajar model pembelajaran make-a match dilakukan karena selama ini pembelajaran masih cenderung mengacu pada buku teks, sehingga terkesan pelajaran geografi hanyalah berisi materi yang harus dihafal. selama ini siswa yang pandai secara intelektual belum tentu memiliki keterampilan sosial. model make-a match merupakan teknik pembelajaran mencari pasangan, siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan hasil belajar ips geografi; (2) aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ips geografi; (3) keterampilan guru mengelola pembelajaran ips geografi; dan (4) respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran model make-a match. subjek penelitian adalah siswa kelas vii-1 mtsn tungkob yang berjumlah 36 siswa. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan

Baca Juga : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 12 BANDA ACEH (Cut Khairul Rizqa, 2020) ,

Baca Juga : PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA RNYANG MENGGUNAKAN MODEL MAKE-A MATCH DAN INDEX CARD MATCH DI SMA INSHAFUDDIN BANDA ACEH (SYARIFAH MAWADDAH MISWAR, 2015) ,

u mengelola pembelajaran, dan angket respon siswa. analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. hasil penelitian diperoleh dengan (1) persentase ketuntasan secara individual meningkat siklus i dari 36 siswa ada 7 siswa yang belum tuntas, dan siklus ii dari 36 siswa 2 siswa yang belum tuntas, persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 80,55% menjadi 94,44%; (2) aktivitas guru yang dominan adalah membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu, pada siklus i sebesar 28,75% kategorinya kurang sesuai dan siklus ii sebesar 25% kategorinya sesuai. aktivitas siswa yang dominan adalah saat siswa bergerak mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya, pada siklus i sebesar 21,25% kategorinya kurang sesuai dan siklus ii sebesar 25% kategorinya sesuai; (3) keterampilan guru dalam pembelajaran make-a match meningkat dari kategori baik, menjadi sangat baik; dan (4) respon siswa 92% mengatakan baru dengan cara guru menerangkan materi pembelajaran, 89% mengatakan menarik mengenai model pembelajaran yang baru diikuti, 92% memahami materi pelajaran yang diikuti, 92% mengatakan menarik tentang komponen pembelajaran, 94% berminat untuk mengikuti pembelajaran, dan 94% siswa dapat memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran make-a match.

Tulisan yang relevan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDA ACEH (CUT JULITA ZAHARA, 2014) ,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARRNIPS KELAS VII-4 SMP NEGERI 4 KEJURUAN MUDARNKABUPATEN ACEH TAMIANG (RAHIMAH, 2014) ,

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII MTSN TUNGKOB ACEH BESAR (Rosnita, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi